Senin, 14 Desember 2015

maharani

abang, hari ini aku letih
sangat letih.
tubuhku penuh luka.
hatiku berceceran darah hitam bang.
darahnya tak kunjung berhenti meski sudah kusumpal dengan berlembar lembar kain.
aku terlampau malu untuk pulang
aku telah menjadi makhluk yang lemah,
malu aku pada biyung bang
malu pula aku padamu.

abang, biarkan aku pulang ke rumah bapak
antar aku ke Maharani
biar dia membawaku pergi
antar aku ke Maharani bang
biar aku pulang ke rumah yang tak pernah kusinggahi

Selasa, 01 Desember 2015

tentang hari senin

senin senin senin
senin kedua saya merasakan sebuah kehilangan
dulu.. empat tahun yang lalu
tepat saat mata kuliah Phonology yang membosankan
sore yang melelahkan. 
setelah seharian memeras otak dengan bermacam mata kuliah
emosi yang tak menentu
tugas dan kuis yang menumpuk
tepat pukul 17.30 saya mendapatkan kabar yang luar biasa.
tepat saat itu saya pun tak sadar bahwa telepon itulah gerbang transformasi saya.
transformasi dari anak kecil nakal ingusan yang manja menjadi gadis kecil pendiam yang kuat dan mandiri.
telepon itulah yang membuat saya melangkahkan kaki ke dunia yang benar benar berbeda.
saya digembleng oleh waktu, ditipu oleh angin, dibuai oleh laut.

kini senin itu terulang kembali
satu daun lagi gugur meninggalkan tempatnya
melambai dengan anggun kepada daun daun dibelakangnya
seakan berkata "waktuku sudah tiba, kalian harus tetap berjuang"
dan dengan bantuan angin dia menyusuri sawah, laut, menyapa pepohonan tetangga.
dan akhirnya jatuh diatas tanah
menguning, mengering, terinjak, terurai.
hilang

mungkin saat daun itu terbang, dia tak akan pernah kembali
tapi kita tahu pasti
dia akan lebih bahagia dengan kebebasannya.
kita hanya tinggal menunggu waktu untuk terbang
dibebaskan, didamaikan
karena kita hanya daun kecil yang berjuang untuk tumbuh dan bertahan
berjuang untuk tetap bermanfaat dan ada untuk yang lain.

Senin, 30 November 2015

cerita tentang blethok

huaaaa
harus melontarkan memori saya jauuhhh jauuhhhh ke belakang
cerita tua tentang GMC dan band jadulnya.
hehehe jadi kangen
well, bapak saya punya banyak sekali sahabat nongkrong waktu jaman mudanya
salah satunya yaa oom blethok.
wkwkwkw bukan nama sesungguhnya sih
tapi nama julukan dari teman teman satu tongkrongan. nama aslinya suer saya gak tau
saya pertama dan terakhir kali ketemu oom blethok waktu SMA.
kala itu kami sekeluarga mengunjungi kota kecil tempat bapak dibesarkan
Rembang,
yah, salah satu kota yang damai menurut saya
bapak sekeluarga dulu mendiami sebuah rumah sederhana namun lumayan luas (dibandingkan rumah di daerah surabaya.. hehe) di kawasan Leteh, Rembang.
beliau sering bercerita mengenai masa kecil dan masa mudanya yang menyenangkan
cerita-cerita beliaupun sampai saat ini masih terekam dalam visualisasi kepala saya
bapak termasuk anak yang lumayan bandel :D hehehe
dia sering ngambilin mangga tetangganya, sering dikunciin sama ibunya karena pulang pagi! nahlo
hehehehe
bapak dulu punya temen nongkrong, mereka menamai diri mereka GMC. duh! cool buanget toh
tapi kalian tau gak apa kepanjangan GMC? wkwkwkw
GMC stands for Gang Mulyo Club ahahahahha oh noooooo
yappp. Gang Mulyo tempat mereka nongkrong bareng, maen musik bareng, nyolong mangga bareng, nge-date bareng, ngisep heroin bareng, ehhhh.... hahahaha
nah, pas ketemu oom blethok ini, beliau buanyaakkk banget bercerita tentang masa muda mereka
ahhahahahaha
konyol
ternyata nama blethok didapat saat oom yang satu ini terperosok dalam lumpur di sawah saat GMC sedang nongkrong (ajegileee... nongkrongnya disawah :v). alhasil kaki oom ini terkena lumpur yang dalam bahasa jawanya blethok
naaahhhhh sejak saat itu temen temen GMC memanggil om yang satu ini dengan nama blethok.
dari oom blethok ini pula saya jadi tahu kalau dulu bapak adalah seorang gitaris. hehehe
gak heran bapak sendiri lah yang ngelatih anak anaknya buat main gitar. (termasuk saya)
oiyaa.. seperti oom blethok, bapak juga punya nama julukan
hahahahahaha nama julukan bapak adalah gowang :D
bapak mendapatkan julukan kebanggaan itu karena gigi serinya ada yang pecah waktu kecelakaan motor.
sepulang dari rumah oom blethok, kami menyusuri stasiun rembang lama yang sudah dialih fungsikan menjadi ruko ruko dan warung kelontong sederhana.
namun uniknya, bangunan utama stasiunnya tidak diubah sama sekali.
kalau kalian berkesempatan kesana, coba deh kunjungi ex stasiun ini. berasa berada di era yang lain.
naahh, dulu bapak sama club nya suka nongkrong disana. ngopi tipis-tipis
wkwkwkkwkw sungguh club yang aneh -_-"
tapi kata saya sih, mereka berazaskan persaudaraan. saling bela satu sama lain. pokoknya gak kayak club. mereka seperti saudara.
anyway, kenapa saya bilang kalau saat itu juga saat terakhir bertemu oom blethok.
karena beberapa tahun kemudian, saat kami berkunjung kembali ke leteh, oom wito bilang kalau oom blethok sudah meninggal beberapa bulan yang lalu
kami sekeluarga amat sangat sedih.
tapi terkadang ketika saya ingat kisah-kisah oom blethok, saya seakan-akan bertemu bapak tua berjanggut putih yang menasehati saya.
beliau menasehati tentang arti sebuah pertemanan, persaudaraan
tentang saling merasa kesakitan, saling berbagi kebahagiaan.
haahhhhhh
rindu oom blethok.. dan bapak tentunya.

Jumat, 02 Oktober 2015

sebelum saya lupa

beberapa jam yang lalu saya melihat sosok itu lagi
berbaju abu abu, tampak sangat sehat dan gagah
entah kenapa raga saya secara reflek memeluknya dengan sepenuh kerinduan, setengah ketidak sadaran, setengah kepedihan dalam hati
saya menghambur begitu saja dalam perut buncitnya, memeluknya dengan sangat erat
seakan tak mau melepaskan, tak mau kehilangan dia lagi
rasanya tetap sama, pelukannya tetap sehangat dulu
dan yang membuat saya sedikit berkaca kaca adalah saat dia balik memeluk saya
dengan kerinduan yang sama, saya merasakannya.
"anak cantik" serunya seperti dulu, yah.. dulu...
dikecupnya ujung kepala saya seperti dulu.
dia terasa dekat, sangat dekat
saya pejamkan mata saya erat erat.
tak mau kehilangan sedetik pun momen ini.

ayah.
terima kasih telah hadir beberapa detik, walau hanya dalam dunia isolasi

Rabu, 30 September 2015

arsinga tour de madura

hello people..
well, kali ini saya mau sedikit bercerita tentang sedikit kebahagiaan dalam kebersamaan dengan kawan kawan lama saya.

oke mari kita mulai pada tanggal 19 Juli. the most possible time to start a very short holiday.
happy eid mubarak people! minal aidzin wal faidzin.
semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik di hari yang fitri ini.
amin amin ya robbal alamin

oke, back to 19 July
sebenarnya saya nggak punya plan yang mateng mateng amat untuk mbolang. malah pada saat saya akan berangkat, saya tidak mempersiapkan apapun. hahahahahaha
biasa, tipe orang artistik (atau aneh?) yaa seperti ini. dadakan mode on!

06.00
bangun tidur...
hahahaha, orang normal pada umumnya (khususnya perempuan) apabila memeng berniat melakukan perjalanan akan bangun lebih pagi dan sudah mempersiapkan perlengkapan dan peralatan bepergian jauh jauh hari.
sedangkan saya? bangun pun telat hahaha, persiapan nol.
jadi begitu bangun, saya berlari ke kamar mandi dan memasukkan apapun yang sedang terbersit dalam benak saya waktu itu kedalam tas.
sungguh luar biasa. (berantakannya.. hahahaha)
saya numpang abang saya yang hendak berangkat bekerja ke terminal purabaya. namun apa daya, saya harus ikut dia belanja beberapa benda di pasar!

well, teknisnya saya secara official saya berangkat pukul 8.00.
di bus, tak banyak yang bisa saya ceritakan. semuanya flat! kecuali kemacetan yang sedang terjadi di daerah Blega. pastinya panas, ngantuk, emosi, dan lapar! (karena kesiangan, saya nggak sarapan... perfect!)

12.00
sampai terminal Pamekasan yang sepinya minta ampun.
panas dan sekali lagi, Lapar!
untungnya kawan saya, boeboe tak lama kemudian menjemput saya dengan kuda besi pinknya (motor var*o).
saya pun kemudian mengunjungi rumah seorang kawan yang dulu satu boardinghouse, wati.
sumpah, langsung saya habiskan kue lebaran di rumahnya dia (mungkin ibunya nanti protes karena kue lebarannya telah ludes dilalap si rakus ammal :D)
boeboe, wati dan saya mulai ngobrol ngalor ngidul. ngerumpi gak jelas (lebaran nambah dosa)
tak lama kemudian duo racun, lukim dan salman dateng ikutan nimbrung.
fyi.. si salman meluncur dari sampang.
kita berlima numplek di rumah wati. tapi langsung ngelaju ke rumah iis.

16.00
rumah iis
makan lagiii... wkwkwkwk.. kali ini menunya bakso istimewaa buatan eboknya iis
sebenernya sih kenyang (tadi makan rujak di rumah waty), tapiii berhubung bau baksonya menggugah seleraa
akhirnya saya mencarikan celah di dalam perut dan masuklah itu bakso dalam perut saya.
ketawa, selfie, lagi dan lagi.
karena memang rasanya lama sekali kami tak berkumpul seperti ini.
mungkin hampir setahun. hahahahaha



oke lanjuutttttt..
kami mengakhiri ke-rempongan kami di rumah iis dan berjanji untuk bertemu kembali selepas isya.
meeting spotnya jangan tanya,
yappp Arek Lancor.

19.00
Arek Lancor..
wkwkwkwk agak lucu sebenarnya,
yang ada di benak saya waktu itu adalah. "kok bisa...?"
saya disana (baca: Pamekasan) adalah orang asing yang malam malam nongkrong di alun2 kota.
sedangkan saat di kota saya sendiri, jangankan nongkrong di alun2 kota.
saya belum pernah bertandang ke alun2 kota saya sendiri, rupa alun2nya pun saya tidak tahu (well, terakhir kali saya kesana saat TK)

hahahaahahaha maaf kota bandeng dan udang, aku tak bermaksud melakukan itu.
kumpul sore itu mneghasilkan kesimpulan :
"Besok kumpul jam 7.00 Pagi di Arek Lancor"

22.00
oke tak banyak yang bisa diceritakan disini
karena saya tertidur pulas bersama mei mei dan waty -_____-

----------------------------------keesokan harinya--------------------------------------------------------------

08.00
oke teknisnya kumpul jam 7.00, tapi temen temen semua pada ngareeettttttt
maklum orang indonesia (ngomong ngadep cermin)
yaoudahhh doueehhhh
kita kumpul daaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnn
foto dulu pastinyaaaa :D
HAHAHAHAHAAA
setelah ber jeprat jepret riaa, kami mulai atur formasi nih ceritanya

motornya ada 4
motor 1 : Lukim + Anni
motor 2 : Mei mei + Boeboe
motor 3 : Salman + Akuuu
Motor 4 : Mahdar (dia menjomblo hingga perbatasan Sumenep)

okeeeeee kita mulai petualangan kitaaaaaa......... \o/
hahahahaahhaahhaahaha
perjalanannya sih lempeng lempeng aja yaa, cuman di kanan kiri jalan itu pemandangannya buedaa.
kanan laut, kiri sawah.
banyak pohon bakau dan kebun tembakau.
maduraa ai lope yuuuuu
jalanannya naik turun. anginnya membuaii.. sumpah, berasa disurgaaaaa.
perjalanan lempeng kami sempat terhenti saat ada sedikit kecelakaan antara 2 motor
naluri sok baik saya pun keluar (wkwkwkw, kebiasaan, kalo ada kecelakaan musti berhenti dan ikut nolongin). untungnya gaada yang terluka fatal :)

lanjootttt jalaaannnnnnnn

.....................................................................................

akhirnya setelah hampir satu jam membetahkan pant*t sata duduk di atas jok motor si salman, akhirnya sampe juga ke perbatasan Sumenep dan Pamekasan.
kesan saya cuman 1 "ternyata jauh juga Pamekasan ke Sumenep. kirain deket kayak Sda-Sub hahhahhaa"
penderitaan pantat saya belum berakhir kawan, sampai di dekat perbatasan Sumenep Pamekasan kami mencarikan mahdar seorang "istri' wkwkwkwkwkwk.
yappp, orang yang paling tidak beruntung karena akan mendampingi mahdar selama pembolangan kita adalahhh.. Fauzi (prok, prok, prok)
oke, teman saya yang satu ini memeng agak eksentrik. dia satu spesies dengan Salman (siap siap digebukin mereka berdua). mereka ini... ummm, apa yaa... mungkin lebih tepat disebut sebagai cowok cantik, hahahahaha.
anyway, I love them because I don't need to worry or shame for being crazy.
karena mereka juga sama gilanyaaa.. lebih gila malah,
hahahahahah (ampuunnnn salll, ziiii)

oke. lanjut
setelah jemput fauzii, kita langsung menuju yang namanya Pantai Lombeng.
eh, tapi kita sempet muter2 Sumenep Kotanya.. tau gak ngapain??????
cari TONGSIS !!! demiapaaa anak2 bela2in muter cuman cari tongsis.. hhahahahaha
okeee setelah dapet tongsis yang lumayan mehong, kita lanjut ke lombenggg....
ada 2 jalur nii yang bisa kita lalui untuk menuju pantai Lombeng
kebetulan kemarin rombongan kita kepecah jadi 2 (gara2 sii Salman nih)



ceritanya si Salman bilang kalau lebih cepet lewat Batang-Batang, nah temen2 pada nyaranin lewat lurus aja (dungkek). dan terjadilah perpecahan diantara kami (hahahahaahah, lebay)
salman doang yang belok kiri. wwkwkwwk dia ingin membuktikan kalau lebih cepet lewat Batang2
dan saya yang memang judulnya hanya "numpang dan di bonceng" akhirnya ikutan deh.

dan kalian tahuuuuu..........
memang lebih cepet lewat Dungkek -__________-" hahahahahahha
saya dan salman sampe terakhirrrrr....
anyway, lewat batang2 not bad kokkk (jujur neehhhh)
jalannya kerenn, naik turun perbukitan. pemandangannya bagus. banyak sawah, kebun bakau, jati dsb
sayang jalannya agak sedikit rusak.

akhirnya kita sampai di lombeeengggggggggg
ini pantat panas bangeeettttttttttttttt, karena emang jauuhhhhhhhhh tak terkira. hahahahaha

buat kalian yang belum tau, pantai ini keren buanget (agak maksa bilangnya), lebih ke unik sih. soalnya ada banyak pohon cemara disini.
cemara yang biasanya ada di dataran tinggi, ini ada di pinggir pantai dan hidup di antara gundukan pasir putih lembut pantai.
kerreeeennn pokoknyaa.
oiyaaa... kalau mampir kesini jangan lupa cicipin sensasi makan kelapa muda sambil nikmati angin laut.
trus cicipin rujaknya hehehe
kita di lombeng sih cuman 2 jam an
takut kemalemann hahahahaha




setelah lombeng kelarr
kita menuju masjid agung sumenep untuk sholat.
fyi.. Masjid Agung sumenep ini keren bangett, arsitekturnya penuh makna (meskipun saya gak tau maknanya apaan)
saya sangat suka suasana di masjid ini. damai, tenang. (prasaan semua masjid gitu --") tapi sueran, masjid ini membekas bangett. (soalnya pernah bobok disini. hahahaha)


itu foto kita di depan pintu gerbang masjid. hahaha. hanya punya versi yg udah dibuat meme. *jitak salman

sebenernya, kita mau mampir ke museum dan keraton. sayangnya waktu kita gak cukup. sudah terlalu sore untuk melanjutkan perjalanan. takutnya nanti kemalaman waktu pulang (dan memang pulangnya kemalaman hahahaah.) 
jadi agak sedikit kecewa juga saat membatalkan penjelajahan museum dan keraton. tapi sebenarnya sih saya pernah berkunjung ke sana juga. hehe
jadi kecewanya gak kebangetan 
sebelum kita balik ke Pamekasan, kita sempet numpang makan nih di rumahnya Fauzi hahaha (ngirit --") makasi yaa fauzi sekeluarga, hahaahah
akhirnya setelah perjalanan melelahkan dan kebut kebutan, kita sampai di pamekasan jugaa.
malam ini saya nginepnya di rumah Anni hahahaah
enaknya punya temen banyak yaa gini ini. tidur numpang, makan gatis. hhahaahaha .
maap yaa teman teman

--------------------------------keesokan harinya--------------------------------------------

7.30
ngumpul di arek lancor lagiii
P U L A N G
ahoyyyy.....
Karena badan sudah sangat letihh kita capcus pulang dengan muka lecek
saya diboncengin mei mei, nanti numpang sampai bangkalan trus saya lanjot ke sidoarjonya naik bus.
tapiiiii eh tapiiiiiiii saya gak bawa helm. hahahaa
dan saya pun bersikeras untuk naik bis dari terminal pamekasan saja (daripada nanti kenak tilang -______-")
tapi yang namanya salman, mahdar, dan mei mei membujuk saya untuk tetap bereng mereka.
hehehe akhirnya saya pun dibonceng mei mei.
kita tiga motor beriringan mencari jalan tembusan/ jalan alternatif agar tidak melalui jalanan utama kota Sampang (kalo lewat kota mah bunuh diri! banyak polisi hahaahahaha)
finally mahdar dan mei mei ngikutin sii tuan rumah, salman (makhluk ini produk aslih sampang)
lah, kami semua mengira sang tuan rumah mengetahui dan hafal betul jalanan di kota sampang
ternyata eh ternyata. kita salah besar (awww...............)
kita nyasar T________T
dan gak tau ada dimana. wkwkwkwkwwkwk
untungnya kita semua kembali ke jalan yang benar hahahaha
sampai di sampang. si mahdar mengeluarkan jurus modusnya (mahdar punya cewe asli sampang, adik kelas juga sih. namanya zahroh)
dan dia ngajakin kita semua ke rumahnya zahroh (modusnya adalah silaturrahmi lebaran. padahal aslinya dia mau ngapelin ceweknya cuman takut... hahahahha)
dan dengan muka lecek dan badan letih kita semua nge-Iyain permintaan mahdar.

09.00
rumah zahroh.
haaahah makan jajan lebaran lagiiii
meskipun mata ngantuk, badan capek, kalo liat makanan langsung melek
well, sayangnya calon mertuanya mahdar gaada di tempat.
sementara mereka berdua pacaran, saya, meimei dan salman habisin jajan lebaran hahahaaha
and then suddenly, muncul ide gila
kita diajakin tuan rumah ke sebuah bendungan yang katanya sih deket.
saya dan mei mei sebenernya sudah agak nyerah.
karena secara fisik kita udah agak drop (fyi.. mei mei bawa motor sendiri sejak kemarin)
kalo saya sih pertimbangannya takut kemaleman pulangnya. trus gaada angkot. (nanti kalo diculik gimanaa)
akan tetapi salman, mahdar dan zahroh maksa.
mereka bilangnya "kapan lagi kesini" hadehhhhh -_- punggung sama pantat udah triak triak niii.

but finally we went there.

10.00 (exact timenya udah lupa hahahaha)
waduknya kebetulan saya juga agak lupa namanya, kalo gak salah sih waduk klampis. hehe
akses menuju waduk???
duilehh jangan tanya
susah! hahahaah
kita harus lewatin jalan berbatu, berdebu, panas, sepi, sempit dan jauhhh dari jalan raya.
off road bangettt
kita ngelewatin berbagai macam kebun dan sawah yang, yahhh,,, gersang hahhaahaha
tapi lumayan kok pemandangannya meskipun agak kering
tapi semakin kita mendekati area waduk, banyak tumbuhan hijau (hahahaha ya iyalahm kan deket air)
kalau gak salah juga, waduk ini masuk di kawasan kecamatan kedundung, sampang, madura
wkwkwkw.

akhirnyaaa setelah melewati lembah dan gurun (alay.. hahaa)
sampailah kita di waduk yang airnya tuh ijo gitu
heheeh
untuk view nya lumayan bagus. soalnya waduk ini berada tepat di bawah lereng perbukitan.
sayangnya waduk ini kurang dirawat, dan tampaknya belum banyak diketahui oleh wisatawan
mungkin karena aksesnya yang terlalu jauh dari pemukiman.
well, disini harus hati hati juga kalau parkir kendaraan bermotor. karena memang tidak ada tempat parkir ahahahaha
jadi kita bergantian jaga motor deh.

ini nih foto foto kita saat di waduk klampis

menantang matahari jekkk (siang bolong ke waduknyaa.. hahahaha)


hahahaahaha (dari kiri) salman, mahdar, sayaa.. abaikan kami bertiga. liat belakangnya ajaa. hahahaa


charlie angels (mahdar cewekkk)


aku diperebutkaannnn. hahaahahahahah -______-


The best pict ever !!!!! walaupun di pojok kiri ada jempolnya meimei (dia sensi gak diajak foto)

okeeee finally, inilah tujuan terakhir mbolang saya dan teman teman.. hehehe 
aku kangen kalian gaeessssss
kapan isa gini lagi.

Jumat, 25 September 2015

sebelum aku

sebelum aku benar-benar menikmati hangatnya matahari pagi bersamamu,
aku harus melewati malam malam panjang dengan kepayahan
malam malam panjang penuh kerinduan, kesakitan, konspirasi karatan, tangisan dan tikaman hebat dalam tiap inci hati dan jantungku.

sepersekian detik dan beberapa detik lainnya

waktu waktu terbaik dalam hidupku selain tertawa bersama para pahlawanku adalah saat berhasil membuatmu bercerita panjang lebar akan semua mimpi, luka luka lama,
kata yang tak pernah bisa kau ucapkan, kata yang seharusnya diucapkan namun tertelan kebisuan.
cerita akan nyerinya kaki kakimu saat menginjak jarum waktu kala itu, gelinya saat bulu bulu kucing kecil nakal itu menyentuh kakimu.
untuk seepersekian detik aku begitu yakin, tapi beberapa detik berikutnya, pijakan kaki kakiku mulai goyah.

waktu waktu terbaik dalam hidupku selain itu adalah saat menyadari kau selalu mengulurkan tanganmu untukku, kau selalu menguatkanku, entah dengan kata kata manismu atau tindakan patriotikmu.
kau selalu ada saat aku membuka mata. kau jua yang membendung aliran sungai dari kedua mataku.
untuk sepersekian detik aku sangat yakin kau nyata, tapi beberapa detik berikutnya mataku tak mengenalimu.
kedua tangankupun tak mampu menyentuhmu, transparan,
hatiku tak bisa merasakanmu, sedikitpun
kau bagaikan fragmen dalam imajiku yang tak pernah menyebrang tembok nyata.

Selasa, 22 September 2015

tebing

aku masih bertahan di bukit yang sama
saat mendung mulai menjalar rapat diatas kepala manusia manusia angkuh yang berlarian menghambur mencari perlindungan atau tempat teduh yang bisa menerbangkan kepala mereka
aku masih berpegangan erat di akar akar pohon yang aku tak pernah tahu kapan melapuknya akar akar itu.
sambil tetap bergelayutan di tebing tebing bukit yang cadas
kakiku kesakitan tergores bebatuan, lenganku mulai kepayahan
terbersit untuk kesekian kalinya dalam kepalaku
betapa bodohnya aku
menunggu dan bertahan di tempat yang sama
menahan luka
menangkis angin kencang
memeluk erat bebatuan
yah, beberapa kali aku menangis
mengejang dan marah
tapi aku tak jua beranjak dari sana
entah apa yang membuatku bertahan

bayangan bayangan kelam akan masa lalu menghantui benak benakku
membuatku sedikit memejamkan mata dan tenggelam dalam buaian lumpur lumpur kebodohan
aku bodoh dan aku menikmati dibodohi
mungkin terdengar aneh
entahlah
membuat orang yang membodohi merasa pintar menjadi kepuasan untukku
bingung?

pergi sajalah

Selasa, 25 Agustus 2015

kereta

aku bisa mendengar jelas dari sini
suara suara bising roda besi
decit decit roda akibat rem yang ditarik
krikil krikil cadas yang beradu saat lonjoran besi bergetar hebat
mungkin aku merindukan kedamaian dalam keramaian itu

segelas susu hangat di fajar yang dingin
jalanan lengang, kala itu
kamu
mungkin terdengar klasik
perpaduan itu masih melekat dalam hatiku
tawa tawa yang masih bersisa
petikan gitar yang sempat dibanting wanita naga
beberapa tusuk barbeque indonesia tiada tara

berat sangat berat meninggalkan kamu
berjalan sendiri dalam kabut yang membatasi mata minus anak kecil
bayangan akan cerita wanita cantik semampai
toyoran kepala dan sedikit senyuman masam dari kamu.

hahaha aku rindu kamu

Selasa, 11 Agustus 2015

tentang menyerahkan waktu pada Tuhan

saya lelah menghela nafas panjang dengan bermacam macam beban dan pikiran yang bergelayutan dalam pundak pundak lelah.
waktu saya tak banyak
saya ingin berlari lebih kencang
saya ingin melaju mengikuti derasnya arus sungai yang menggebu
saya ingin tidur ditengah jalan manapun yang saya mau.
waktu saya tak banyak
tak pernah ada sedikitpun keberanian untuk menengok sisa sisa energi yang masih bersisa dalam tubuh saya
Tuhan, bolehkah saya meminta lebih?
saya sebenarnya terlalu malu untuk meminta sedikit ekstra keberuntungan lengkap dengan paket kebahagiaan yang didambakan ratusan atau bahkan ribuan orang di luar sana.
tapi bolehkah orang seperti saya meminta?
Tuhan maafkan saya,
saya sedikit memasamkan muka
saya sedikit berkoar koar tentang kerasnya tembok, dahsyatnya angin, jahatnya malam.
telah saya tengok dan telaah sisa sisa energi dan kobaran api api kehidupan kecil dalam diri
sedikit bergoyang tertiup angin angin nyata, sedikit meredup
maaf sekali lagi saya berkata
waktu saya tak banyak
bisakah saya memejamkan mata dan menikmati waktu terus menggerus, menggilas mimpi mimpi yang terangkum dalam lampion lampion beku

Tuhan, saya menyerahkan sisa waktu saya hanya untukMu

Selasa, 28 Juli 2015

bersamamu

Ada masa dimana kita benar benar lupa
Apa itu bunga manis dibawah sinar surya
Ada masa dimana kita benar benar lupa
Bagaimana tersenyum dibawah rintik hujan temaram

Tapi bersamamu aku tak akan pernah lupa
Jalan jalan mana yang harus ditempuh
Aku tak akan pernah lupa
Mesranya tiupan berkah dari Tuhan di jemari jemari kita
Aku tak akan pernah lupa

Garis garis takdir yang  benar benar diperuntukkan bagimu, bagiku, bagi kita

aku ingin berdamai denganmu

aku ingin berdamai denganmu
gambaran gambaran buram akan masa lalu
potongan potongan kertas yang tak pernah menyatu
serpihan serpihan kaca yang melukaiku
tangan tangan dingin nan kaku
aku ingin berdamai denganmu.

aku ingin berdamai denganmu
menatap dua mata tajam dengan dua mata sinis
aku ingin berdamai denganmu
berbagi secangkir kopi dan setumpuk kisah busuk
aku ingin bedamai denganmu
menertawakan hal hal yang tak lucu.
aku ingin berdamai denganmu
wahai lampion lampion hangat yang tak pernah meredup

beberapa potong kata sayu
berpuluh puluh buket mawar
bunga layu sebelum benar benar mekar
tawa yang tak pernah berarti
rintih tangis  malam hari
diam mendekap hangat dalam hati

Jumat, 10 Juli 2015

menyusuri mojokerto-jombang #part3 - hopefully last part

oke saya sebenarnya capek juga menulis cerita yang part part an gini.
macam onderdil otomotif yang semuanya serba part
semoga ini part terakhir.
hehe

okee hari pertama, saya sukses berkeliling hingga Candi Tikus
dan sempet pula mencuri artefak candinya.. hahahaha.. bercanda kawan,
mana mungkin saya mencuri artefak, buat apaan?



nah, dari candi tikus ini, saya dan kawan saya menuju masjid terdekat (orang alim gaboleh lupa sholat). lantas kami menuju pendopo agung.
entahlah, saya juga tidak tahu, Pendopo Agung ini masuk kawasan mana.
yang jelas waktu itu saya kelaparan #hhaha
semangkuk mie ayam yang rasanya standard #ups dan segelas es degan lumayan membuat cacing cacing di perut saya berhenti berdemo.
lepas makan, kami menyusuri pendopo.
bagian depan pendopo ada dua buah gapura yang memang lazim ditemukan di wilayah mojokerto.

yah, namanya juga pendopo. setelah masuk gapura, yaa ada pendoponya (hahahaa)
pendopo ini luas bangeettttt
banyak orang dari berbagai belahan dunia (#lebay) yang nangkring, bobok ganteng dan bercengkrama disini
di depan pendopo tepat di tengah tengah, ada sebuah statue. dan jujur saya juga kurang ngeh itu statue nya siapa.
yang jelas sih semacam raja gitu. soalnya ada ornamen ornamennya.
kesan dari statue ini, dia sebagai welcoming statue, dan kelihatan humble banget! ditambah suasana pendopo yang emang full angin alami, sejuk, gemerisik dedaunan - well, it feels like home (walaupun rumah saya gak sesejuk sana, hahahaha)

tembok di bagian belakang pendopo menggambarkan kisah kerajaan majapahit, nampaknya sih di masa Mahapatih Gajah Mada. keren bangettt
nah dibelakang tembok itu, ada gapura lagi nih.. kali ini ukurannya agak mini
dan suasana mendadak sedikit serem
karena kita memasuki area pemakaman. huaaa....
ada pohon gede
ada petilasan Mahapatih Gajah Mada,
ada paku pengikat gajah yang gedenya seambreng.
ada apalagi yaa.. ammal lupa hehehehehe
anyway, readers... maap untuk daerah pendopo pict nya belum bisa ke upload
nanti deh yaaaa... hehehe

petualangan saya di hari pertama ini berakhir di pendopo.
waktunya cari tempat untuk tidurrr.. hahahahaha
kebetulan, saya punya kawan yang merantau di jombang. jadi saya berencana menginap di asrama dia.
dan saya tidak menduga, ternyata asrama kawan saya ini asrama religi !
oke.
saya hanya perlu pakai rok dan pasang muka alim agar bisa menyelinap di asrama ini.
omg. help me!


--------- day 2 -------------


hari kedua.
yeyyy.. sukses menyelinap di asrama kawan saya..
pagi menjelang dan kalian tahu apa yang saya lakukan?
saya harus jadi mahasiswa selundupan!!
hahahahaa
well, sebenarnya tidak masalah, karena dulu waktu masih berkeliaran di kampus saya sering jadi mahasiswa selundupan di kelas teman saya yang beda jurusan
namun ini beda lagi ceritanya kawan
saya menyelinap di mata kuliah prakteknya jurusan keperawatan!
dan mereka praktek di sebuah desa.
melibatkan para manula !
hoaaaaa....
anyway, saya menikmatinya
hahahahahahahaha
ikut bercengkrama dengan warga manula yang ramah bangeettt
ketawa ketiwi dengan mahasiswa asing yang lain. (atau saya yang sebenarnya asing? hahahaha)
teknisnya, itu hari yang melelahkan !
tensi darah, timbang berat badan, sampai senam manula
hahahaah mimpi apa saya Tuhan.

selepas kegiatan praktikum
saya dan kawan saya (ceritanya ganti pasangan) istirahat sejenak dan merencanakan untuk menyusuri kawasan jombang.
tujuan pertama adalah Sungai !
saya sempat bertanya tanya, ini kenapa saya dibawa kesungai?
ternyata kita naik perahu.. dalam bahasa jawanya "nambang"
perlu diketahui, kabupaten jombang ini dipisahkan oleh sungai Berantas menjadi dua bagian.
nah, disungai inilah teman saya membawa saya menikmati angin.
breath taking!
sungai berantas merupakan sungai terbesar di jawa timur. gak percaya? googling aja wkwkwkwwk
sempet membelah surabaya juga loo.. (daerah Gunungsari - Karangpilang)
nah pertanyaannya "ngapain kita naik perahu?"
ternyata kita cuman naik perahu mondar mandir ujung sana ujung sini berkali kali.
tapii cukup untuk relaksasi
hahahaahahahahahaha


kawan saya yang sudah bosan hidup,. wkwkwwk just kidd


kita ngiterin ini sungaiii.. wkwkwkwwk sumpah bikin speechless!


Si Iko lagi santai nikmatin sungai... #sneakers hahahahahaha..
sorry Iko, aku jarang mencucimu

okeeeeeeeeeee.. ngiterin sungai selesai
next KOPI !
hahahaaha.
kabarnya, di jombang ini ada warung kopi yang jualan kopi luwak paling manteb
dan saya pun tergoda
iniii warung letaknya lumayan jauh
jalannya lumayan ekstrim
tapi sepadan lahh.
pemandangan bagussssss






mendaki gunung, lewati lembah demi secangkir kopiiiii
hahahahahha


warungnya nii gaeesssss... keren kaannn, 



ini dia tampang si kopi yang bikin orang penasaran. mateppp kopinyaaa



warung kopi ini letaknya tepat di tengah lereng perbukitan di wonosalam, jadi viewnya lumayan bagus dari tempat duduk kita


"hanya ada aku, senja, angin, dan secangkir kopi. teman menerawang lampion lampion beku yang telah lama aku larungkan. tak pernah tahu, tak pernah mengira. kapan dan dimana ini akhirnya."


sticker ^^ .. sorry, ane gak maksud promosi. heheehehe

anyway, i think that's all that i can tell to you about my trip visiting my old friends.
you know what,
you will grow up
you will find your own way in this life
but somehow, there will be a time when you really miss the old time
when you miss them, i'm sure
you will close your eyes and tried to remember things
but you will realize then
there were a lot of hard paths or nice ways that you passed through till you become today's stuff.

Kamis, 02 Juli 2015

menyusuri mojokerto-jombang #part2

well, saya beru bisa melanjutkan sedikit cerita tentang penyusuran saya di mojokerto dan jombang.
sampai mana kita kemarin?
oh, yaa.. candi berahu!
baiklah, setelah puas menikmati terik matahari di candi ini. saya memaksa kawan saya untuk mengajak saya ke spot berikutnya.
dan voila! spot berikutnya adalah si Sleeping Budha atau Budha Tidur atau kata kawan saya Budha Ngorok (wkwkwkwkw.) anyway, saya lebih suka menyebut patung gigantis ini 'Budha Ngleset' 

oke.. saya mulai ngelantur

teknisnya, ini patung lumayan gede juga ya. cocok buat para manusia narsis (im not included. hahaha). patung ini sebenarnya masuk dalam kawasan Maha Vihara Majapahit, tapi dibuka untuk umum. umat non-budha pun boleh masuk loo.. 
sebenernya sih gaada tiket retribusi masuk. cuman yaa itu, untuk pemeliharan vihara para pengunjung diwajibkan membayar 2K utk dewasa dan 1K utk anak anak.
murah banget.
setelah masuk gerbang vihara, kita bakal dimanjakan dengan arsitektur yang budha bangett.
bau bauan dupa semerbak.
ada taman, kolam ikan yang asri, dan bangunan bercat putih tempat tinggal para biksu (inget pilem shaolin)
tapi sayangnya, saya dan kawan saya tidak diperkenankan masuk ke tempat peribadatan karena kita berdua pake kerudung.
yaudah deh, kita foto foto aja di depan patungnya.
daripada kalian penasaran (penasaran sama kita, bukan patungnya.. hahahaha) ceki ceki yaa..

ini diaa tiketnyaa..
cuman 2K. 
ane kagak boong 


dan ini adalah petugas kebersihan vihara. hahahahaa
bukaannnn ini foto saya.


dan gak mau kalah berebut foto didepan patung, temen saya ini pun langsung nangkring diatas bebatuan sambil berpose. wkwkwkw (miss this moment so much)

baiklah, saya sangat ingat waktu itu cuaca sangat panas. tapi dengan keringat bercucuran kami berdua tak menyerah dan bertandang ke sebuah candi legendaris yang pasti ada di setiap buku pelajaran SD kalian.
yapp.. Candi Tikus

saya sebenarnya kurang tahu, ini candi masuk desa apa. (hahaha.. kurang cerdas) yang pasti seingat saya, ketika hendak ke candi tikus ini kalian bakal ngelewatin beberapa cagar budaya lainnya.
termasuk candi bajang ratu, kolam segaran, museum mojopahit, dan entahlah apa lagi, saya lupa.

okelah kawan, lain waktu saya lanjutkan bercerita.
nampaknya teman saya mau membajak komputer saya x_x

Rabu, 01 Juli 2015

catatan tua

hari ini aku membuka catatan catatan tua
ada yang sanggup membuatku tertawa
ada pula yang membuatku mengerutkan muka
ada yang membuatku merenung lama
beberapa membuat mataku berkaca kaca
hah, kebodohan masa muda.
masa muda?
apa aku sudah tua?
entahlah
kubaca beberapa catatan lagi
menerbitkan kerinduan
tapi beberapa memunculkan hasrat untuk membakar dan memusnahkan
masih dan masih kubaca beberapa catatan lagi
muncul rasa nyeri.
kucari dan kucari, namun aku tak tahu dimana letak rasa sakit itu
kulanjutkan membaca catatan tua
kutenggelamkan diriku dalam kubangan abu abu pekat
dan rasa nyeri itu semakin mencekat
dan aku bisa melihat,
darah hitam berceceran dari sana
tepat dari bekas luka.
nyerinya tak tertahankan
kututup catatan itu
kuhela nafas panjangku.
kuplester hatiku.
dan kukatakan pada diriku
aku baik baik saja

Jumat, 26 Juni 2015

kamu kamu dan kamu

kamu, tak pernah pergi jauh .
aku tahu
saat aku berada dalam keramaian dan memejamkan mata
aku masih dengan jelas melihat beberapa gambaran gambaran senyum simpulmu
saat aku tertawa terbahak bahak
aku berfikir, apakah kamu juga tertawa
saat aku berbagi kelakar dengan orang disekelilingku
aku bertanya tanya, apakah kamu juga mendengarkan .
tapi aku tahu
kamu tidak pernah pergi

musik musik tua yang dulu sering kita putar
alunan alunan merdu membuai kita membangun mimpi mimpi indah
masih ada dan masih sering aku dendangkan

Selasa, 23 Juni 2015

dua puluh tiga juni

pukul 19.45
seharusnya saya sudah pulang dan menikmati empuknya ribuan tembang
berbantalkan angin jalanan
tapi apalah daya, saya harus terjebak dalam tempat ini
menunggu sesuatu yang tak pasti kapan jadinya
sendirian
dan dalam kesendirian ini saya mulai mempertanyakan
apakah arti loyalitas itu
mungkin tulisan saya ini akan sangat menyentil beberapa pihak
tapi saya merasa tidak perlu meminta maaf.
ketika kita loyal pada sesorang, bukan berarti kita akan mendapat perlakuan yang sama
kenapa saya bisa bilang begitu?
karena memang itu yang sekarang saya rasakan
sudahlah saya enggan membicarakan omong kosong macam ini
biar mereka meraba raba,
biar mereka tahu sendiri apa hitam mereka dan apa putih mereka
apabila mereka benar benar tidak bisa meraba
biar Tuhan yang menyibakkan semua batasan yang ada

halte

beberapa kisah memang tak tahu harus berakhir dimana
beberapa kisah memang tak tahu harus berakhir seperti apa
kita bagaikan penumpang bus di sebuah negara asing
tak tahu arah, tak tahu bus itu menuju kemana, tak tahu ada berapa halte yang akan kita lewati.
gelisah
perasaan yang sering muncul dalam benak muka muka lelah
terkadang kita hanya harus menutup mata
menunggu, menunggu, dan terus menunggu
hingga bus itu berhenti
hingga kondektur bermuka ramah menggoyangkan badan kita
hingga kita benar benar bisa berkata pada diri kita sendiri
"aku sudah sampai" .

Selasa, 16 Juni 2015

enam belas juni

saat ini dekstop komputer tua saya menunjukkan pukul 11.52
sudah beberapa jam melewati waktu di tempat yang cukup membosankan ini
entahlah, dari pagi jiwa saya entah sedang berkunjung kemana.
hingga siang ini tak ada tanda tanda jiwa saya kembali dalam raga.

tubuh saya sangat sangat letih
saya rindu angin
saya rindu guyuran hujan
saya rindu tawa tawa kecil
saya rindu kenakalan masa muda.

beberapa helai rambut saya mulai rontok
sang waktu terus menggilas dan menggilas semua kenangan indah saya
disinilah saya, berkutat untuk menemukan jalan mana yang saya tempuh
saya rindu ayah saya.
rindu bertukar pikiran, bertukar pendapat.

sebenarnya saya tak pernah punya masalah dengan kesendirian
tapi dengan kekosongan berbeda lagi ceritanya
mungkin beratus ratus eksemplar buku tak akan mampu menjelaskan, membabarkan bagaimana parahnya permasalahan saya dengan kekosongan.

sudahlah kekosongan ini mulai menjalar dalam kerongkongan saya.
saya sudah kehabisan kata

Selasa, 09 Juni 2015

menyusuri mojokerto-jombang (part1)

Oke saya akui, hari mulai merangkak dengan cepat dan tak terasa mulai memasuki terowongan juni..

Juni juni juni
Pesonamu sudah mendekat, mengipnotis mata mata telajang. Juni yang suci. Juni yang bersih. (amin)
Aku tak pernah siap menuliskan kata atau melukiskan gambar gambar dalam kertas yang baru.
Tapi untuk bulan juni ini aku berani melukiskan sebuah gambar abadi dalam ingatan. Aku berani menuliskan nama nama baru dalam hati dan memori.
Kisahku dimulai dari dua lembar kertas seharga 22K, sepasang sepatu sneakers yang sudah kuanggap sebagai sahabatku, tas ransel yang tak pernah lepas dari punggungku. Mereka menemaniku mengunjungi rumah seorang atau tepatnya dua orang kawan lama.
Jombang. Mungkin kota yang jarang dan mungkin tidak pernah dijadikan sebagai tempat melepas penat dari hiruk pikuknya kehidupan yang saling dorong, saling sikut, saling tendang atau bahkan saling bunuh. (haha, oke saya agak hiperbola)
dan disanalah saya, duduk diatas kursi tunggu yang dingin bersama beberapa puluh orang. Menunggu kereta di pagi buta.
Kereta yang akan membawa saya mengarungi dua hari penuh kedamaian. Kaki saya menginjak jombang sekitar pukul setengah 7. Dan udara sejuk stasiun Peterongan pun membelai wajah saya.




Saya dijemput kawan saya di stasiun kecil namun asri ini. Dan terbanglah kami menuju rumah si yanto. :D..  hari masih pagi, waktu yang tepat untuk minum kopi. Dan kopi racikan Ibu nya yanto amat sangat nikmat.. (love coffee)
.

Dengan secangkir kopi, kami melepas rindu, beberapa bulan tak bertemu, berbagi kisah kisah lucu. Hahahaha. Banyak sekali hal yang kita bicarakan, mulai ujung barat sampai ujung timur, dari utara hingga selatan. Setelah banyak bercerita, waktunya saya merampok dia. Hehehe..
Dia berjanji akan mengajak saya mengenal lebih dekat jombang. Dan diboncenglah saya menuju tujuan pertama. 

Candi Berahu.

Well, sebenarnya saya kurang tahu ini candi masuk wilayah mana. Sebab sepertinya sih bukan wilayah jombang. 
Dan dugaan saya benar, Candi Berahu masuk wilayah mojokerto (seketika saya merasa ditipu, hahahaha)
Tapi tak apalah, toh tujuan saya kesini melepas penat dan kebosanan yang sudah meluap2 di ubun2 heheheheehe.
Candi berahu termasuk wisata yang murah kawan, karena memang tidak ada tiket masuk. Cukup bermodalkan 3K untuk retribusi parker (kasian tukang parkirnya kepanasan :D), 5K untuk pentol dan 3K untuk es tebu, kami berdua siap berkeliling candi ini..
secara teknis, kompleks candi sama seperti taman taman di kota Surabaya. Banyak tumbuhan yang ditata berbagai macam rupa, rumputnya pun nyaman untuk ditiduri. Hahahahaha (pelor.. nempel molor). Cuman bedanya disana lebih asri, lebih nyaman dan tentram (alah) mungkin karena lingkungan sekitar candi yang memang dipenuhi oleh ladang tebu. 


okeee... jam kerja saya sudah mau habisss.. saya mau pulang
kindly wait for my next post :D

Kamis, 04 Juni 2015

dandelion

satu tapi penyatu
panyatu tapi tak membelenggu
penyatu dan pendukung
mimpi mimpi anak kecil kemarin sore
akan gedung gedung tinggi
akan awan awan putih
balon balon warna warni
"tunggu tunggu jangan melangkahkan kakimu dulu"
"pahamilah sang waktu"
"bersahabatlah dengan angin"
"lemparlah batu dalam danau"
"kau akan tahu, kau akan tahu"
rambut dan kakimu mulai tumbuh,
sayapmu cukup kokoh untuk merobohkan pohon pohon di hutan hujan
larilah, terbanglah
akan kutiupkan angin angin yang membubungkanmu tinggi, tinggi kesana
ragamu mungkin sudah membumbung
tapi jangan lupakan jejakmu disini,
ya, jejakmu masih bersisa disini.
tepat di hatiku.

suatu saat aku akan meniupkan dandelionku sendiri dan membiarkan mereka terbang bebas kemanapun yang mereka inginkan, tanpa melupakan jejak jejak kecil mereka di hatiku

Kamis, 28 Mei 2015

stasiun

hari ini, tangan tangan saya kembali menyentuh tempat yang sudah sangat lama saya tinggalkan
tidak, tidak, saya tidak melupakan tempat itu walaupun sudah lama tak saya sentuh atau hirup udaranya
ingatan itu masih tetap tinggal dan mungkin akan menetap dalam memori saya
dan mungkin ingatan itu akan hilang nanti bersama dengan hilangnya jiwa dalam raga saya.
baiklah, saya sekarang mencoba memejamkan mata.
betapa damainya, betapa tenangnya
bayangan nyata akan hiruk pikuk orang orang yang membawa banyak bawaan.
mengejar ngejar ketertinggalan kereta
bayangan desakan para penumpang yang mengantre di loket.
semua catnya biru, sejuk
tak ada pembatas antara loket, ruang tunggu dan rel kereta
semuanya masih simple, dalam artian peraturan
tapi rumit,dalam teknis pelaksanaan
dulu,,,
siapapun boleh duduk di kursi kursi besi berwarna biru nan dingin itu.
siapapun boleh dan bebas menikmati lalu lalang kesibukan orang lain
siapapun boleh menyinggahi tempat itu
mulai dari orang berseragam, berpangkat, penjaja makanan, tukang rongsokan, hingga gelandangan

mungkin hampir satu dekade saya tidak mengunjungi tempat ini
tak ada wartel yang dulu sarat pelanggan.
tak ada warung warung nasi penjual makanan tradisional nan legit
tukang becak pun dilibas
toserba yang dulu menjajakan berbagai jajanan favorit saya entah pergi kemana
toseba itu digantikan deretan deretan kursi baru bercat kuning
rel kereta pun dibatasi oleh pagar besi
tempat parkir becak digantikan oleh pot pot bunga berukuran raksasa
semuanya berubah
semuanya menghilang

saya tahu, saya tahu
mungkin memang terlihat rapi, robotik, sistematis
tempat itu lebih teratur, terjaga, tertata dan mungkin sempurna
tapi bagi saya tempat itu kosong, dingin.
layaknya Snow Globe
memang indah, tapi tak nyata.
tak ada mata mata yang memancarkan kehidupan, kesedihan, apalagi kebahagiaan. hampa.
dan saya pun kembali bertanya tanya
esensi kedamaian itu dimana?
ah, entahlah saya tidak mau menilai apapun dan siapapun.
saya menulis ini hanya karena saya sangat rindu
yah, rindu akan tempat yang menjadi saksi betapa aneh pertumbuhan saya
tempat yang mengajarkan saya banyak hal
tempat yang mempertemukan saya dengan banyak orang dengan banyak karakter
tempat yang mengasah hati saya

stasiunku, kini kamu rapih, bersih. tapi dingin dan kosong

Minggu, 24 Mei 2015

absurd

hari ini aku bermimpi kembali akan dunia dunia yang belum pernah aku singgahi.
kisah kisah akan malaikat dan kejahatan.
tawa lepas anak pinggir jalan
semuanya kembali menghantui hari hariku yang membosankan
aku ingin mengunjungi mereka tanpa merasa kelelahan
ingin kuceritakan kisah kisah masa kecil yang mulai pudar dari ingatan
ingin aku lukiskan wajah wajah lelah penuh peluh perjuangan namun bercahay kepuasan.
kenapa aku tidak pernah diberi kesempatan untuk menuliskan kisah kisah yang tak pernah terselesaikan dan menggantung dengan enggan di atas atap kehidupan.

tunggu aku akan menuliskan mimpi mimpiku sebelum aku benar benar lupa

Rabu, 18 Februari 2015

ketika Boe yudisium

Welcome to the real world.
Yudisium.hehehe
Iyaaaa saya tau hari ini kamu yudisium (balesan buat smsmu)
Entah berapa ribu kata maaf yang sepatutnya saya ucapin ya Boe Jelek. Karena emang saya yakin jutaan atau bahkan ribuan kata maaf dari seorang Bolem gak bakal bisa gantiin kehadiran saya disana saat kamu pakai kostum aneh.
Well, saya mau cerita sedikit boe.
Hari ini tepat saat kamu yudisium, saya sebenarnya punya Escaping Plan. Tapii… ada saja halangan yang gak mungkin saya jelasin. Kalo kamu ngotot minta dijelasin siapin Paramex tiga strip ya. Hahahaha
Saya cuma mau bilang. Nikmatin apa yang sekarang jadi milik kamu. Nikmati yudisiumnya. Makan yang banyak yaaa.. soalnya dulu Nita sama saya agak jaim makan pas yudisium (kita takut lipstick kita luntur).
Sebenernya saya pengen kesana buat kasih kamu Magnum. Hahaha kita tidur di trotoar sambil makan sari roti (mulai ngelantur).  Tapi ya gitu. Salah sendiri yudisiumnya gak pas weekend. Kamu minta beliin Magnum sama panitia yudisiumnya aja. Hahahaha
Sumpaaahhhh saya kehabisan kata buat kamu boe. Yang pastiiiii
Congrats yaaaaaaa…. Akhirnya kamu bisa mecahin telormu sendiri. Akhirnya kamu bisa dan akhirnya three idiot bebas dari belenggu penjara bernama Tunojoyo.
Tapi akui saja nanti kamu bakal rindu dipenjara disana. soalnya kan dipenjara bareng orang se-cute saya dan se-jelek nita
hahahahahaha
eh, btw tadi pas acara kamu gak ngelakuin hal aneh kan
kayak keserimpet gaun, kentut keras, atau lipstickmu nempel ke gigi
gak kaannn? hahahaha
semoga gak
*bayangin*

Sekarang secara official kita bisa teriak.
GOODBYE TRUNOJOYOO. Three Idiot Bebaaaassssssss
Terimakasih atas ribuan kenangan yang menurut saya sesusah susahnya kita. Kita tetep bahagia
Hahahahahahaha

Miss you sooooo much

Boe Boe, Unyil, Bolem (Unfinished Story)

Ini adalah kisah tiga manusia biasa yang mengalami hal hal yang biasa (bagi orang lain),
tapi luar biasa (bagi mereka).
Sebuah persembahan untuk pulau keras, indah, penuh kenangan. Madura
Untuk dua insan tak sempurna, namun ketika bersama terasa sangat sempurna
Boeboe dan Unyil

Satu
Gua nulis kisah ini, bukan untuk menggenjot popularitas siapapun atau menguntungkan pihak manapun. Gua cuman ngetes, seberapa kuat memori gua. Hehehe. Pepatah lama berkata (maklum, gua termasuk spesies yang suka sama hal hal tua #apaan cobaa) “Lupa dan ingat. Dua hal yang menentukan karakter seseorang”. Kalian pada tau kan tu pepatah maksudnya apa?. So, gua gak perlu jelasin yaa. Gua yakin yang baca cerita ini adalah orang cerdas (modus. Sebenernya gua gak begitu paham makna tu pepatah.. hahaha).
Ini kisah berawal di tahun 2010, saat gua baru lulus SMA di salah satu sekolah di Surabaya (gua gak mau nyebutin merk). Sebut saja nama sekolah gua SMKN 1 Surabaya (eh, sorry gak sengaja kesebut.. hahaha). Nah, lu tau kan slogan SMK?. Yap ‘SMK Bisa!’ maksudnya tuh kerja bisa, kuliah bisa, begono. Tapi gua rasa tu slogan agak ironi deh. Lulusan SMK emang sih bisa langsung cari kerja, tapi untuk kuliah, gua ngerasa anak SMK agak susah buat masuk PTN.
Gak percaya? Gua buktinya. Hahahaha
Sekarang lu pikir deh ya (sedikit ngomong pendidikan, biar dikira orang pinter, hehe). Ujian masuk PTN kan yang diujikan tuh mata pelajaran SMA, kayak IPS dan IPA. Nah anak SMK kan gak ada noh pelajaran berbau IPA dan IPS. Kita mah adanya pelajaran produktif sesuai jurusan. Sampe jelek pun ketemunya tetep mata pelajaran produktif. Kalo lu jurusan multimedia, dari kelas satu ampe lulus, lu bakal ketemu mata pelajaran produktif multimedia. Begitupun dengan jurusan yang lainnya.
Kalaupun ada IPA atau IPS, itu ya cuman lewat doang (Hehehe) Secara kita udah mabok sama yang namanya produktif.
Jadi, bisa lu bayangin gak, gimana sakitnya hati gua (lebay), sebagai anak SMK yang gak pernah dapet pelajaran sejarah, sosiologi, apa lagi noh, disuruh ngerjain soal soal ntu saat ujian masuk PTN. Gua cuman bisa mantengin soal ujian sambil megangin kepala (hahaha). Gua masih inget banget. Soal yang pertama kali gua kerjain adalah soal akuntansi (secara, itu jurusan gua waktu SMK. hahahaha).
Endingnya, gua tetep gak lulus tes masuk PTN yang gua pengenin. Sebenernya gua gak nyalahin yang bikin soal sih, hahaha. Cuman gara gara gak lulus tes, gua jadi agak nyesel masuk SMK (oh noo… bahaya kalo guru SMK gua baca ini). Tapi akhirnya, gua nganggep gua-nya aja yang begok, kok nggak lolos tes (daripada ntar gua di demo dari pihak yang bersangkutan yaa.. haha).
Setelah ditolak dari PTN yang gua pengenin, hati gua sakiiiitttt banget, hahahaha (mulai lebay). Tapi gua gak nyerah. Gua lanjut ikut SNMPTN, disini gua mengandalkan faktor luck dan sedikit tak tik (kalo yang bikin soal aja bisa ngakalin gua, kenapa gua gak bisa ngakalin mereka? Hohoho).
Taktik gua simple kok. Kan SNMPTN memungkinkan untuk milih dua universitas yang berbeda, nah gua milih satu universitas yang gua suka (waktu itu gua milih UGM). Satunya gua milih universitas yang peluang buat ketrima gede (gua sadar diri kalo gua kurang pinter.. puas luu? hahaha). Jadi gua milih Universitas Trunojoyo yang ada di pulau Madura.
Gua mupeng banget buat ketrima di UGM. Secara gua pecinta segala hal yang kental dengan budaya. Gua pengen kuliah di lingkungan yang tenang dan budayanya kental. Jadi gua bela belain puasa senin kamis, solat tahajud (ada maunya) berdoa tiap hari, supaya bisa masuk UGM, hahaha. (pasti mahasiswa UGM yang baca ini pada ngetawain gua deh).
Dan, akhirnya waktu pengumuman pun tiba (dag dig dug…). Gua masih inget, itu pengumuman online. Gua buka web SNMPTN pake handphone.
Setelah masukin nomer id dan password, gua log in.
Jantung gua makin dag dig dug pas nama gua mulai muncul. Trus, gua scroll ke kanan (kan layar hape kecil broo) jurusan Sastra Inggris.. wiihhhh rasanya seneng banget dah pas baca tabel itu. Kan tandanya gua ketrima. Gua udah ketawa ketawa girang gitu, hahaha..
Gua scroll ke kanan lagi tuh layar hape. Dan tawa girang gue mendadak lenyap saat nyampek nama unversitas. Lu tau nama universitasnya apa? Yapp saudara saudara.. Universitas Trunojoyo Madura. (#eaa penonton kecewa.. gua yang nulis aja kecewa, hahahaha).
Sesaat gua speechless, antara seneng dan bingung. hahahaha
Tapi jujur sih, waktu itu banyak senengnya (garis bawahin yaa.. waktu itu hahaha). Karena gua bisa nyenengin hati keluarga gua. Kan kasian, mereka udah repot ngurusin gua. Apalagi abang gua yang rela jadi sopir. Dia wara wiri cuman buat ngurusin tetek bengek kuliah gua.
Senggaknya, ketrima di PTN lumayan ngebayar semua pengorbanan keluarga gua lah (walopun PTN nya bukan yang diharapkan.. hehehe)
Oke. Setelah pengumuman SNMPTN, imajinasi aktif gua mulai bekerja. Gua dikaruniai Tuhan imajinasi super duper aktif. Gua hobby banget bayangin dan ngerancang detail suatu hal. Mungkin bagi kalian ini hal yang aneh, tapi gua ngaku kalo sebelom tidur gua selalu mikirin sesuatu. Entah itu seseorang (hayoo siapa? ), sebuah kejadian, atau hanya kisah imajiner gua.
Setelah pantengin tuh layar hape, gua dengan polos dan bodohnya tanya ke ibu gua.
“Trus nanti gimana?”
“Ya, kamu kos lah disana. nanti kita cari kos.”
Sumpah, gua mendadak panic at the disco (hahaha). Gua mulai bayangin hal hal yang berlebihan. Tiap malem gua jadi susah tidur. Mulai ngebayangin gimana hidup gua di pulau bernama Madura.
Jujur, pertama kali denger kata Madura, yang muncul di benak gua adalah serem (siap siap didemo orang Madura. hehe). Maaf, gua sebenernya gak bawa bawa unsure SARA dalam cerita gua ini, jadi kalian jangan salah tangkep ya. Gua malah mau menyibak tabir (alah), gimana indahnya perbedaan, gimana indahnya keberagaman, gimana indahnya Indonesia.
Yap, gua ngaku kalo Madura emang serem dimata gua. Sebelum berangkat mengasingkan diri disana, gua ngebayangin lingkungan yang kasar, kalo ngomong teriak teriak, anarkis, kotor dan kumuh (ini salah gua sih, men-stereotype-kan orang Madura berdasarkan pedagang di pasar deket rumah yang emang mayoritas kumuh.. hehehe, maaf).
Tapi kalian tau gak. Dugaan gua, asumsi gua, segala pemikiran gua tentang orang Madura (gua yakin beberapa dari kalian ada yang berpikiran sama) SALAH besar. Gua ulangi lagi ya, anggapan gua dan kalian, anggapan kita salah besar.
Gua bisa ngomong kayak gini karena gua hidup disana men. Gua bergaul bersama orang disana. sedikit banyak, gua tau seperti apa mereka. Mungkin, nanti dalam cerita ini kalian bisa menyimpulkan sendiri seperti apa sebenarnya Madura.
Tuu kan mulai ngelantur. Lanjut ceritanya yaa
Seminggu kemudian….. (ceritanya kayak di komik komik noh)
Gua dianterin sama Ibu, Bapak, plus abang gua ke kampus buat registrasi dan administrasi. Dan saudara saudara, gua sangat shock waktu pertama kali tau rupa kampus gua. Gilak meennnn, ni kampus apa hutan ya?. Pohon pada banyak. Yah, kalo banyak terus tertata dan terawatt sih gak masalah men. Nah ini pohon pohon pada tumbuh ‘liar’, ibaratnya kalau mau tumbuh ya tumbuh aja, kalau mau meranggas ya silahkan, atau kalau mati ya mati aja (hahaha, maaf pak. Emang itu kesan pertama masuk kampus).
Dan gua masih ingat banget, gimana Bapak gua menenangkan kepanikan gua.
“Suasananya tenang, enak buat belajar,” kata bapak gua sih gitu, entah itu beneran pendapat bapak atau cuman biar gua tenang aja. Hahahaha
Gua sih nge iya in aja men. Tapi dalam hati gua bilang gini, “yah, gimana gak tenang pak. Ini hutan, pake ‘n’ pak. Hutaaaannnn.” (udah kalian jangan ngetawain gua deh, dosa taukk)
Setelah tetek bengek administrasi selesai, gua dan family cari kos yang oke. Dan setelah muter muter, ketemulah dengan kos yang judulnya “Shafa”.
Alesan keluarga gua milih ini kosan soalnya jadi satu sama toko dan warnet. Takutnya kalo gua kelaparan bisa langsung ke toko (sapa tau bisa kasbon dulu.. hahaha). Selain itu, kosan gua ada di pinggir jalan raya telangnya. Jangan ketipu sama kata kata ‘jalan raya’ ya. Kalau di benak kalian raya telang itu jalan gede yang ada pembatas jalan trus aspalnya mulus, kalian salah besar. Raya telang tuh, jalannya ibarat muka mas gua yang jerawatan tuh. Trus lebarnya paling cukup buat dua mobil doang.
Jalanan disana, aspalnya gak rata. Jadi kalo pas musim hujan dateng, bakalan banyak banget genangan air. Yaa itung itung pengganti kolam renang lah, hahahha. Gak cuman itu aja broo, disisi jalan yang katanya ‘raya’ ini, juga ada tamannya. Hahaha, cuman bedanya taneman disana semuanya taneman liar, semak belukar, dan rumput liar yang tumbuhnya subhanallah gak pake aturan. Gua yakin deh diantara semak belukar itu pasti ada ulernya.
Udah deh yaa, gausa ngomongin yang namanya uler. Gua paling males kalo bahas hewan yang satu itu, hehehe. Oke lanjut ke cerita gak penting gua.
Setelah nemu kos, gua gak langsung pindah. Sekitar dua minggu kemudian, gua baru pindah ke kosan. Maklum ya, gua bukan termasuk orang yang ribet dan males ruwet, so bawaan gua pun gak banyak banget. Tapi meskipun cuman bawa satu koper dan satu tas ransel, semua keluarga gua ikut nganterin.
Eh gua lupa bilang ya, kalau keluarga gua tuh termasuk keluarga besar. Ibu sama Bapak gua dengan sukses memunculkan lima produknya di dunia ini. Yap, gua lima bersaudara. Kebetulan gua anak paling bontot, kalo di jawa namanya anak ‘ragil’ dan satu satunya cewek.
Jadi, kalo kalian ketemu sama gua jangan kaget kalau tingkah laku dan gaya gua agak gimana gitu. Maklum lah, pengaruh cowok sangat kental dalam kehidupan sehari hari gua. Ini udah gua ingetin ya, tapi kalau kalian masih aja kaget kalo ketemu gua, gua bakal terima kenyataan dengan lapang dada (apaan sih.. hahaha).
Gua bukan tipe cewek manis, wangi, rapi, bersih, lembut, apalagi putih. Gua cewek yang bisa dibilang ‘out of context’ lah, hahaha. Semua yang ada di dalam diri seorang cewek, gak ada sesenti pun yang nempel di tubuh gua. Dan gua cuman bilang ‘bodo amat’. Gua ya gua (haha, premannya keluar).
Meskipun gua item, jelek, bau, dan agak jorok, keluarga gua tetep sayang sama gua. Buktinya pas gua berangkat kos, mereka semua nganteri gua men. Berhubung keluarga gua gak punya mobil yah, jadinya peke motor. Kebayang gak kalian berapa motor yang dipake buat nganterin gua… hahaha. Gua berasa konvoi gitu deh. Jujur, saat itu adalah saat yang mengharukan buat gua.
Gua kalo inget hari itu, pasti ketawa gak jelas, hahaha. Secara ya, habis nganterin gua pindah ke kos, ibu gua pakek acara nangis. Gilak aja men, gua paling gak bisa kalo liat ibu nangis. Akhirnya gua ikutan mewek (gua cengeng, ini salah satu aib gua. hahaha)
Setelah semua orang pulang, gua bilang ke diri gua sendiri.
“Here we go, petualangan dimulai”




Dua
Sebelum berangkat ke Madura, bapak gua udah pesen satu hal sama gua. Kata beliau, gua harus bisa menempatkan diri dan mencari teman sebanyak banyaknya. Mulai deh, gua belajar bersosialisasi dan hidup di lingkungan yang sama sekali gak gua kenal.
Orang pertama yang gua kenal waktu di kos pastinya temen sekamar gua. Namanya Ira Puspitasari asli Pamekasan, dia jurusan kelautan. Dan alhamulillahnya ya, dia satu tipe sama gua. Sama sama joroknya, hahahaha. At least, saat gua males bersihin kamar gak ada yang ngamuk lah. Kan satu perguruan (perguruan jorok se-Indonesia). Lucunya lagi ya, barang barang kita tuh banyak yang kembar. Masak ya tas kita kembar, sepatu sneakers kita juga kembar. Sumpah, kita ketawa banget waktu itu (langsung klop deh).
Terlepas dari temen sekamar, gua mau ngenalin kalian sama yang namanya Faiq dan Ani. Mereka kamarnya di sebelah kamar gua. Dan mereka cewek normal nan cantik, halus, lembut, wangi dan apalah itu. Pokoknya mereka beda pake banget sama gua. Tapi, mereka temen kos yang lumayan baik (soalnya si ani sering minjemin gua gitar.. hahaha modus). Duo cewek cantik ini selalu jadi maskot kos Shafa. Soalnya mereka anak kesayangan ibu kos.
Nah, awal banget di kos. Gua bingung mau makan apa, apalagi itu pas bulan puasa. Otomatis gua pendekatan sama si duo cantik ini, secara mereka adalah penghuni pertama. Gua inget banget, menu makan gua yang pertama di pulau Madura adalah sate ayam. Dan kalian tau belinya dimana? Di jalan raya depan broo. Kita bertiga musti jalan sekitar dua ratus meter keluar dari raya telang buat nyampe jalan utama. Haduh, gelap gelapan gitu broo. Sumpah, yang gua takutin waktu itu cuman satu, ular. Siapa tau pas kita jalan, trus ada ular yang tiba tiba muncul dari semak di samping jalan, trus gua musti gimana? (sumpah lebay).
Tapi untungnya kita sampai di warung makanan dengan selamat. Penderitaan gua gak cuman itu bro. setelah berjuang beli sate ayam dan pulang ke kos, gua dilema tentang makanannya (hahaha).
Satenya sih enak bro (bagi gua semua enak.. hehehe), tapi nasinya tuh yang rese’. Ketika gua buka bungkusan nasinya, gua sempet shock. Ini nasi belom mateng, berasnya kualitas buruk atau ada kesalahan saat memasak?. Nih, gua kasih gambaran ya: nasinya tuh keras banget, kering gitu, pas diambil dan dijatohin lagi, bulir nasinya pada misah (hahaha, sumpah parah). Gua mikir keras waktu itu, kalo gua makan kasihan rahang dan perut gua, kalo gak gua makan ntar gua kelaperan, mau nyari makanan yang lain juga ogah (ngebayangin perjalanan yang tadi).
Endingnya gua makan juga tuh nasi. Dan kalian tau saudara saudara. Perut gua demo, hahaha. Sakit banget lambung gua, perih. Dan gua kapok gak mau beli nasi di warung itu lagi. Sejak saat itu gua agak selektif milih warung (lebay).
Untungnya ada temen kos yang baik banget. Gua namain mereka grup Lamongan (hehehe). Mereka lima orang, tata, vivin, jaza, nurul dan evi. Berasal dari daerah yang sama dan udah akrab sejak SMA. Mereka keren bro, masak sendiri loo. Jadi kadang ya gua makan numpang mereka (hahahaha..).
Nah, kebetulan banget si Tata ini satu jurusan sama gua. Wuihh, ini anak cantik banget bro. gak cuma itu, dia itu pinter, religious, baik, multi talenta. pokoknya mendekati sempurna lah. Gua banyak dapet info tentang persiapan ospek sastra inggris dari makhluk cantik ini. Secara, gua tipe orang yang selalu ketinggalan dan nggak ngikutin berita terhangat (sorii men, gua gak hobi ngerumpi *edisi ngeles*).
Dari tata juga, gua kenal yang namanya wati. Dia satu kos sama gua sih, tapi gak pernah ketemu. Dia asli Pamekasan, satu jurusan juga sama gua dan tata. Dia kamar kos nya sendirian, gak berdua kayak kamar yang lainnya (maklum, duit dia banyak.. hehehe). Tapi kalo dipikir lagi, mubadzir juga tuh dia bayar kos, hahaha. Secara dia sering numpang tidur di kamar gua atau di kamar duo cantik, faiq dan ani.
Masa ospek atau boleh dibilang masa pembodohan adalah moment yang gak terlupakan (gua gak bakal lupa, secara gua dendam sama panitianya. hahahaha). Tapi karena ospek juga, persaudaraan di kos gua semakin erat. Semua saling bantu masalah penugasan. Kalau penugasan gua selesai, gua bakalan bantu temen yang lain. Begitupun sebaliknya.
Gua emang waktu itu punya prinsip “membangun keluarga” (kayak program KB ya. hahaha). Maksudnya tuh gini bro. gua kan jauh dari rumah, jauh dari keluarga juga. Makanya gua selalu berusaha untuk membangun suasana kekeluargaan dimanapun gua berada. Jadi gua selalu nyaman dimanapun gua berada.
Ya, emang cara bangun atmosfir kekeluargaan itu gak mudah sih. Yang pasti harus menekan ego, mencoba memahami dan mengerti, saling peduli, saling bantu. Alhamdulillahnya, gua selalu nyaman dimanapun gua berada. Termasuk di kos yang makhluknya berasal dari tempat yang berbeda. Mulai dari Bojonegoro, Pamekasan, Sumenep, Lamongan, Surabaya. Kita semua beda, tapi gua bisa bilang kita lumayan kompak (termasuk kompak dalam keburukan. hahahaha).
Gak hanya di kos, gua pun menjalankan prinsip ini di dalam kelompok ospek gua. Jadi kita sering ngumpul, curhat, dan berbagi penderitaan. Tapi kalo boleh jujur nih ya, gua selalu lebih mudah akrab sama cowok daripada sama cewek. Entah ini kutukan atau anugerah.
Jadi hidup gua tuh gak pernah sepi dari yang namanya gossip. Gua akrab sini, dibilang jadian. Gua akrab sana dibilang Pedekate. Apaan? Nyatanya, gua selalu memandang sama semua temen gua. Entah itu cowok ataupun cewek, mereka mandapat perlakuan yang sama. Kalo gua biasa foto berdua sama temen cewek, gua pun ngerasa biasa pas foto berdua bareng temen cowok. Begitupun kalau pelukan, sandaran, gandengan tangan (eh.. hahaha). Ya, nggak lah. Perlakuan sama tapi tetep ada batasnya (tertulis dalam undang undang dasar kehidupan amalia a.k.a. UUD-KA).
Masa ospek pun gua manfaatin dengan baik untuk bersosialisasi, memperluas jaringan (macam operator komunikasi.. hahaha). Dan usaha gua lumayan berhasil. Selama ospek, gua udah dikenal dari penjuru kelas A sampe kelas C jurusan sastra inggris. Tapi meskipun punya banyak temen, tiap orang pasti punya temen yang lumayan deket dan kemana mana bareng kan. Nah gua juga sama.
Meskipun satu kos dan satu jurusan sama tata dan wati, gua jarang banget bareng mereka waktu kuliah. Tata dan wati itu kelas B dan gua kelas A. jadi jadual kuliah kita beda banget. Alhasil gua cari temen lain. Ketemulah gua dengan yang namanya Ririn, Noven, dan Ika.
Mereka bertiga dari jawa semua. Mungkin bagi kalian ini agak rasis. Tapi kenyataannya, di tempat rantauan, seseorang bakalan lebih mudah akrab dan kenal dengan orang yang sesuku. Ini beneran terjadi sama ketiga temen gua ini.
Jadi, kita berempat kalo kuliah itu berangkat bareng. Ngerjain tugas pun bareng, duduk juga berjejer empat, apa apa bareng. Sampe pada satu titik, si Ririn ini bawa motor. Nah, gua tiap hari bareng sama Ririn. Kosan gua sebelahan sama kosan dia.
Tiap hari gua kuliah nebeng Ririn, sedangkan si ika dan noven tetep jalan kaki. Gua jadi gak tega liat mereka jalan (sok baik banget gua.. hahaha). Akhirnya gua berencana buat bawa sepeda buat mondar mandir kampus, atau sekedar beli ini itu ke toko terdekat.
Jujur nih bro, gua gak bisa bawa motor. Secara gua mulai TK sampe segede gajah gini selalu dianter jemput sama abang-abang gua. Sumpah, mereka itu orang paling sabar dan baik sama gua. Kemana-mana gua danterin, ditungguin, dijemput.
Gua emang gak dibolehin bawa motor sendiri. Pegang kunci motor aja bro, bisa diceramahin berjam-jam sama babe. Jadi, gua menikmati jadi seorang putri yang punya banyak supir.
Tiap minggu, tepatnya tiap hari Jumat gua selalu dijemput sama abang gua. Hahaha, meskipun judulnya kost, tiap minggu gua pulang.  Jumat pulang, senin pagi balik dan langsung kuliah.

Minggu itu, kepulangan gua sambil ngelobby orang rumah buat dibawain sepeda. Dan babe nyanggupin buat beliin gua sepeda gunung.