Selasa, 25 Agustus 2015

kereta

aku bisa mendengar jelas dari sini
suara suara bising roda besi
decit decit roda akibat rem yang ditarik
krikil krikil cadas yang beradu saat lonjoran besi bergetar hebat
mungkin aku merindukan kedamaian dalam keramaian itu

segelas susu hangat di fajar yang dingin
jalanan lengang, kala itu
kamu
mungkin terdengar klasik
perpaduan itu masih melekat dalam hatiku
tawa tawa yang masih bersisa
petikan gitar yang sempat dibanting wanita naga
beberapa tusuk barbeque indonesia tiada tara

berat sangat berat meninggalkan kamu
berjalan sendiri dalam kabut yang membatasi mata minus anak kecil
bayangan akan cerita wanita cantik semampai
toyoran kepala dan sedikit senyuman masam dari kamu.

hahaha aku rindu kamu

Selasa, 11 Agustus 2015

tentang menyerahkan waktu pada Tuhan

saya lelah menghela nafas panjang dengan bermacam macam beban dan pikiran yang bergelayutan dalam pundak pundak lelah.
waktu saya tak banyak
saya ingin berlari lebih kencang
saya ingin melaju mengikuti derasnya arus sungai yang menggebu
saya ingin tidur ditengah jalan manapun yang saya mau.
waktu saya tak banyak
tak pernah ada sedikitpun keberanian untuk menengok sisa sisa energi yang masih bersisa dalam tubuh saya
Tuhan, bolehkah saya meminta lebih?
saya sebenarnya terlalu malu untuk meminta sedikit ekstra keberuntungan lengkap dengan paket kebahagiaan yang didambakan ratusan atau bahkan ribuan orang di luar sana.
tapi bolehkah orang seperti saya meminta?
Tuhan maafkan saya,
saya sedikit memasamkan muka
saya sedikit berkoar koar tentang kerasnya tembok, dahsyatnya angin, jahatnya malam.
telah saya tengok dan telaah sisa sisa energi dan kobaran api api kehidupan kecil dalam diri
sedikit bergoyang tertiup angin angin nyata, sedikit meredup
maaf sekali lagi saya berkata
waktu saya tak banyak
bisakah saya memejamkan mata dan menikmati waktu terus menggerus, menggilas mimpi mimpi yang terangkum dalam lampion lampion beku

Tuhan, saya menyerahkan sisa waktu saya hanya untukMu