Selasa, 09 Februari 2016

Hanya dengan kopi

Kopi.
Banyak yang berfilosofi
Kebetulan aku tak begitu tertarik dengan filosofi
Aku hanya melihat kopi, sebagai kopi
Teman saat sepi
Satu satunya yang bisa mengerti
Kadang jadi sumber inspirasi

Bagiku kopi adalah pelarian
Kopi adalah butiran candu yang menggelepar dalam ritme kehidupan
Dan aku memang kecanduan
Sejak ditinggal dia dalam kebisuan
Aku mulai sering mempertanyakan tentang kehidupan

Aku tak bisa lagi bercengkrama
Aku tak bisa lagi berkeluh kesah
Aku tak bisa lagi memeluk dia
Tertawa tawa hingga mengeluarkan air mata
Sungguh aku sangat rindu padanya

Hanya dengan kopi seolah olah aku bisa merasakannya kembali
Hanya dengan kopi seolah olah aku melihatnya tersenyum padaku, mengelus rambutku, mengecup ujung kepalaku
Hanya dengan kopi seolah olah aku bisa berkomunikasi lagi
Hanya dengan kopi aku bisa merasakan bahwa bagian dari dirinya ada dalam diriku
Hanya dengan kopi aku tahu
Dia selalu ada meskipun tak terlihat
Hanya dengan kopi aku mengingat dia
Dia ayahku