Selasa, 30 Desember 2014

dreams

kamu hadir kembali dengan sosok yang sangat berbeda
aku sadar aku tak bisa menyentuhmu saat kita berjumpa
tapi aku bisa merasakan bahwa kamu ada
yah, tatapanmu masih bersisa
kita dan kenangan yang mungkin sudah membusuk beberapa tahun yang lalu
tergambar dengan jelas dalam mimpiku malam ini
aku bisa merasakan buaian senyummu
hangatnya tatapan memujamu
yah, aku merasa kau puja
aku tak pernah tahu apa alasanmu memjukau seperti itu
aku hanya ingin berkata

saat bersamamu memang sangat indah
terima kasih telah memberikan dan menyumbangkan sebuah kisah apik untukku
biarlah itu menjadi sebuah kenangan yang nanti akan kusimpan dalam memori tua ku
jalan kita berbeda
itu saja

Senin, 29 Desember 2014

Catatan akhir tahun

Well, saya mulai mencicil sebuah tulisan yang sebenarnya tidak pantas disebut kaledoiskop. Tapi saya mencoba untuk tetap menulisnya sebelum tahun ini benar benar berganti dan berakhir
2014
Tahun yang amazing seperti setiap tahun
Teknisnya, saya belajar banyak hal di tahun ini

Oke, yang pertama masalah studi! 
Saya sudah merasakan asam, getir dan manisnya jadi mahasiswi yang dikejar deadline lulus.  Menanggung malu saat semua orang pada Tanya. Kapan wisuda?
Emang kalo ngebacot  tuh gampang hahaha *ups
Well, saya sudah merasakan bagaimana kegilaan, euphoria skripsi. Mulai dari sumpeknya cari source, galau nunggu revisian, stress mikirin option yang bikin skripsi di ACC, galau bin kecewa saat tau siding saya diundur bulan berikutnya. Dannn akhirnya saya merasakan bahagianya diwisuda bareng temen yang saya cintai. Walaupun ada sedikit kegetiran saat mengenakan toga karena ayah saya tidak disamping saya dan sedih saat sadar bahwa tidak semua teman satu angkatan saya diwisuda. Efeknya saya tidak memajang satupun foto wisuda saya di jejaring social layaknya semua mahasiswa normal nan lebay. Ini bentuk PEMBERONTAKAN dan PROTES saya terhadap apa yang teman teman saya alami.

Yang kedua, karir!
Hell, hahaha saya agak risih bicara soal ini. Namun saya ingin mengatakan bahwa 2014 adalah tahun dimana saya belajar mencari uang sendiri…. Fiuhhh
Saya mendapatkan pekerjaan pertama saya di tahun ini.. hahaha little heyy little ooo
Dan kesimpulannya cari uang itu gak mudah banget! Appreciate buat para pekerja keras diluar sana.
Well. Pekerjaan pertama saya adalah admin lalu banting stir jadi wartawan koran lokal yang soronya mintak ampun. Anyway, se soro apapun itu pekerjaan, saya selalu berusaha menikmati dan belajar tanpa henti!
Di penghujung tahun ini, saya belum merasakan merdeka dalam berkarir. Meskipun saya telah menyelesaikan studi dan punya pekerjaan. I don’t know why, I just feel like there are so many things outside that I have not touch and taste yet. Tapi saya masih berusaha menghidupkan jiwa saya dimanapun saya berada. I am on my way

Yang ketiga, percintaan!
Okee saya sedang tidak mempunyai kisah cinta di tahun ini. Thanks GOD!

Yang keempat, keluarga!
Hell yeah, biasanya keluarga selalu saya tulis di awal. Kali ini saya tulis di akhir buat kalian para kritikus kurang kerjaan yang selalu tersenyum sinis ketika saya bilang keluarga adalah prioritas Utama.
Well, banyak perubahan yang terjadi dalam keluarga saya. Apalagi sejak tiga tahun kepergian sang raja, ayah saya. Saya menjadi sosok yang berbeda, sangat berbeda.
Kadang sebelum memejamkan mata untuk tidur, saya menerawang langit langit kamar saya dan merasa aneh dengan diri saya yang bisa berubah sejauh ini.

Well thanks 2014 saya merasa jadi orang aneh yang tidak mengenal diri saya sendiri!
Hahahahaha
Anyway, apapun yang terjadi di 2014 adalah sebuah skrip yang dituliskan oleh Tuhan. Dan saya sangat bersyukur masih diberikan kuota oksigen yang tak kunjung habis serta hidung dan paru paru yang tak lelah menghirupnya!

Saya hanya berharap di 2015 banyak skrip menarik nan apik yang dituliskan untuk saya
Amin!

Jumat, 19 Desember 2014

busuk

sudah lama saya tidak menulis disini
rindu rasanya menulis dengan bebas
mengutarakan pendapat dengan bebas
kini saya terkunci dalam sebuah peti
ruang gerak saya dibatasi
tanpa ada teman, hanya lawan

kenapa saya selalu terjebak dalam konspirasi busuk dengan orang orang yang sangat busuk pula
saya tidak pernah takut menjadi kambing hitam
sudah biasa disalahkan dan akan tetap salah sampai kapanpun juga
tapi hal yang membuat saya sedikit agak tercengang dan kaget adalah saat saya menyadari
kawan saya sebenarnya adalah lawan saya
dia berpura pura manis di depan banyak orang
terkadang memperlakukan saya dengan baik
tapi ternyata memiliki lidah yang bercabang
bermuka dua
dia sama sekali tidak peduli pada orang lain, yang penting dirinya aman