Sabtu, 23 Agustus 2014

Jalesveva Jayamahe

tinggi, angkuh, dingin
namun mataku tak pernah berhenti menatapmu
mencoba mencari tahu apa yang ada dibenakmu
aku tahu, kamu tahu
kamu saksi bisu
pertemuan dan perpisahan
linangan dan senyuman
kebanggan dan kecewaan

masih
kutatap angkuhnya dirimu
tak bosan rasanya
jutaan bahkan milyaran detik berlalu
tetap kusampaikan bahasa bisu untukmu
tetap kuceritakan jutaan cerita dengan bahasa kalbu

kamu tahu, aku pun tahu
saksi bisu kini aku mulai menjauh
waktuku akan habis
aku akan sangat merindukan bercerita denganmu
menghirup amisnya air laut denganmu
menyaksikan buih buih putih berpusar di buritan
aku akan merindukanmu
sayangku.

sebelum ini benar benar melukaimu
perlahan aku akan menjauh
akan kurindukan
tatapan matamu yang tak pernah menatapku
tapi ingat, ini bukan akhir kita
akan ada banyak cerita yang nanti kugumamkan tepat di bawah telapak kakimu
akan kususuri relung tubuhmu
kubaca isi hatimu
kusatukan tubuhku dalam tubuhmu
berdua kita pandangi luasnya laut
berdua kita kenangkan masa kini yang telah menjadi silam

top three the most highest statue in the world :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar