Rabu, 09 Maret 2016

Sepuluh maret

Saya makin tak mengerti tentang manusia dan kemanusiaan
Dua kata itu makin jauh
Dua kata itu makin tak jelas saat dipadukan
Saya bukan seorang religius fanatik
Saya bukan seorang misionaris yang berkhutbah akan esensi manusia
Saya bukan pula seorang sosialis yang berteriak akan kepedulian
Bukan. Kapasitas saya tidak sampai disitu.
Saya hanya manusia biasa
Sama seperti kalian yang membaca tulisan ini
Saya hanya manusia biasa yang muak akan apa yang saya lihat
Saya hanya manusia biasa yang saat ini mengernyitkan dahi melihat situasi dan kondisi
Beberapa manusia sudah lupa
Begitupun saya
Saya tak munafik mengakui banyaknya kelalaian saya akan esensi saya di dunia ini
Tapi ada beberapa hal yang mengganggu saya
Beberapa hal yang mengganggu pikiran manusia bodoh dan lalai macam saya ini
adalah apa yang terjadi pada manusia yang lupa akan kemanusiaan
Akan manusia yang bunuh membunuh demi ambisi
Akan manusia yang saling sikut demi urusan perut
Ah betapa kurang bersyukurnya mereka
Apa mereka sudah lupa?
Tuhan memberi porsi masing masing pada semua ciptaannya
Porsi itu bernama takdir
Kalau mereka mengaduk aduk milik orang lain, bukankah mereka mengubah porsi Tuhan?
Sesuci apa mereka? Kok berani mengubah ubah milik orang lain
Sebenar apa mereka? Kok mengusik hak orang lain
Ah entahlah. Sekali lagi saya bukan seorang misionaris. Apalagi sosialis.
Im just me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar