Jumat, 08 Januari 2016

Aku menyerah

Dipojok hijau penuh kisah
Ditemani lampu tua
Gitar yang sudah tak karuan bentuknya
Aku kembali mempertanyakan tentang surga dan neraka
Tentang tawa tawa ayah
Tentang angan akan kehadiran para tetua
Mulai muncul pertanyaan dan ide ide gila

Dan nyalaku mulai menyerah
Aku mulai melepaskan segala harapan, kerisauan, keinginan, mimpi dan amarah
Aku menyerah berandai andai akan hal yang sebenarnya tak nyata
Aku menyerahkan segalanya dan kuambil satu tiket yang belum pernah kuambil sebelumnya

Kutiupkan lagi, sekali lagi dandelion dandelionku
Tapi kini dengan perasaan ikhlas yang berbeda
Aku menyerahkan segala takdir mereka pada Dia
Dzat yang tak pernah menutup mata
Dzat yang selalu menjaga ayah disana
Dzat yang tahu segalanya, bahkan isi hati manusia
Bismillah, semoga Allah memberi ijabah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar