Senin, 09 Juni 2014

Intertextuality

Intertextuality.
sebuah teori yang menurut saya adalah sebuah tantangan.
dulu sewaktu dosen saya pertama kali menjelaskan tentang teori ini, saya langsung tertarik dan bercita cita untuk menggunakannya untuk menganalisis novel yang rencananya akan menghantarkan saya meraih gelar sarjana sastra saya.
dan akhirnya saya benar benar menggunakan teori ini untuk skripsi saya.

kebanyakan teman saya menilai teori ini gampang gampang susah. jika kita tidak tepat dalam menggunakan teori ini akan bingung jadinya... hehehe

intertextuality, kalau berbicara masalah umbrella theory adalah peranakan dari comparative literature.
comparative literature sendiri sangatlah jelas intinya adalah membandingkan dua atau lebih karya sastra. dan tujuannya adalah untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam akan sebuah karya sastra.
nah hubungan comparative literature dengan intertextuality sendiri adalah dalam hal cabang.
bisa dikatan intertextuality ini adalah cabang dari comparative literature.

pengertian intertextuality sendiri secara general adalah hubungan antara text satu dengan text lainnya. hubungan ini terjadi karena satu text satu mempengaruhi text yang lainnya.
para pakar teori sastra yang mendukung teori intertextuality ini mengatakan bahwa sebenarnya sebuah karya sastra itu bukanlah murni hasil pemikiran si penulis. mereka bahkan percaya bahwa penulis hanyalah sebuah media untuk menciptakan karya sastra. mereka berasumsi bahwa sebenarnya sebuah karya sastra lah yang menciptakan karya sastra yang lain.
kenapa begitu?
sebelum si penulis menjadi 'penulis' dan menulis karyanya. tentunya dia adalah seorang 'pembaca' yang membaca semua karya sastra hasil karya orang lain. dan ketika dalam proses penulisan, semua hal yang pernah dibacanya secara tidak sadar akan tertuang dalam karyanya.
dengan kata lain si 'pembaca' yang menjadi 'penulis' ini terinspirasi oleh semua karya yang telah dibacanya.
disinilah hubungan antar text itu terjadi.
hubungan intertextuality juga bisa dikatakan hubungan saling pengaruh mempengaruhi.
tori ini bertujuan untuk menemukan titik titik, atau elemen elemen yang mempengaruhi dan dipengaruhi dalam karya sastra.
untuk menemukan titik dan elemen itu, digunakanlah teori comparative literature sebagai langkah awal untuk membandingkan karya sastra yang akan dianalisis.
setelah membandingkan tentunya akan menemukan persamaan dan perbedaan antara karya sastra tersebut.
setelah itu, muncullah istilah yang dinamakan Hypogram.
apakah Hypogram itu?
Hypogram adalah segala elemen dalam prior text atau teks awal yang mempengaruhi teks berikutnya.
jadi tentulah hypogram ini berasal dari karya sastra yang penerbitannya paling tua. karena tidak mungkin yang terpengaruh adalah karya sastra lama terhadap karya sastra baru. hehe -__-
nah Hypogram yang telah berubah wujud menjadi teks baru atau karya baru disebut Transformation.

1 komentar: