Senin, 18 Desember 2023

- akan kupastikan

sembilanbelas duabelas duapuluhtiga

entah kenapa aku ingin menulis ini. mungkin sudah tidak bisa ditoleransi,

sejak entah berapa lama gelitikan gelitikan itu sering muncul di jari jemariku

menari nari dengan riangnya, meneriakiku dengan kerasnya, menertawakanku atau mengajakku tetawa?

jari jemariku sudah kaku, entah akan bertahan berapa lama lagi dia disitu

entah dia akan patah atau kembali seperti semula, aku tahu itu susah

jadi aku berdoa bagi yang pertama

tapi dengan sekuat tenaga, kupastikan ini itu baik baik saja

lenteranya kan tetap menyala meski gelap meraja

dandelionnya kan tetap menari di angkasa meski badai menerpa

padmanya kan tetap mengalir di sungai teduh yang sama, meski nanti memilih arus yang berbeda. tapi pasti baik baik saja

tunai janji bakti kata mereka

ini baktinya sebelum kaku merenggut seutuhnya dan membuatnya sirna

sirna adalah kemutlakan yang dinanti jari jemari

Minggu, 03 September 2023

Qawiy

Si kuat yang dititipkan Tuhan pada kami -

Mungkin dalam seperempat abadku, aku tak pernah membayangkan bahwa aku nantinya akan mengakhiri masa lajangku, mengakhiri dolen dolen gak jelas tiap weekend dan semua cuti cuti tanpa juntrungan yang aku sebut dengan "escape plan" mengadopsi daydreaming-nya Paramore, kemudian tanpa bisa kukendalikan siklus itu beralih dengan cepat.

2019

Kisahnya dimulai dari duaribu sembilan belas bulan januari. Secara hukum dan agama aku sah menjadi "beban" dan tanggung jawab orang lain yang disebut suami wkwkwk. Dibalik tawa renyahku tadi, tujuh hari setelahnya aku kehilangan orang yang kugadang sebagai pengganti bapakku. dalam satu bulan itu, aku yang masih meraba menapaki jalan baru merasakan dua fase: senang - sedih.

masih di bulan yang sama, setelah dijatuhkan sejatuh jatuhnya, aku dilambungkan kembali dengan melesatnya karir yang didambakan ibuku. tiga fase: senang - sedih - senang. Jalanku masih meraba raba, tubuh masih agak limbung, tidak tahu akan melangkah kemana, tak tahu akan dibawa kemana

Mei, aku mengajukan resign atas semua pencapaian yang kurintis sejak 2016 di kantor lamaku, tempatku belajar, terjatuh, meringis, berkembang, melihat wajah wajah manusia. ada yang harus kukejar, mimpiku, mimpi ibuku, meski harus pindah jauh.

Juni, hari hari makin terasa berat. banyak hal yang harus dikorbankan. Keluarga, jarak, waktu, apapun itu semua dikorbankan demi mimpi ibuku, mimpiku. Hitungan hari aku menjadi orang yang merasa paling terpuruk, sendirian. Padahal ini mungkin jawaban atas semua doaku beberapa tahun yang lalu tentang "hidup dekat dengan alam, sawah, udara segar, desa, kedamaian". ternyata ketika dikabulkan, aku yang paling lantang berteriak "bukan itu yang aku inginkan", setidak-tahu-diuntungnya makhluk seperti aku ini.

Dalam kesendirianku, tiba-tiba aku tidak sendiri, tiba-tiba ada si kuat yang menemani. Seminggu setelah kepindahan di tempat paling terpencil dan sendirian, aku baru tahu kalau ada kamu yang menemaniku, kamu yang tinggal dalam perutku. Mungkin itu alasan kenapa aku tak bisa makan nasi, mual sana sini, suka sekali lihat buah segar beraneka warna, suka makan cilok, sate, es buah dan teman temannya.

Mungkin kamu tidak ingat, kita berdua melewati banyak hal bersama dan tidak satu pun orang turut serta termasuk bapakmu. Kita sering naik turun gunung hanya untuk sekedar mengurus berkas di kota, kita mual muntah bersama di dalam angkot yang cuman beroperasi sampai jam 1 siang. Kita mengejar waktu bersama. Segala bentuk kegiatan di tempat kerja aku sering alpa, karena aku lebih memilih meringkuk menahan nikmatnya lemas di UKS. 

Bapakmu menyempatkan waktu dua minggu sekali mengunjungi kita, kalau ga gitu gantian kita yang naik turun gunung pakai travel biar bisa pulang ke rumah. meskipun di rumah hanya hitungan jam, cukup untuk menghilangkan segala rindu akan rumah. Kita biasanya naik travel hari sabtu lepas isya, sampai rumah pukul 3 dini hari. kemudian minggu lepas isya harus naik travel kembali, sampai tanah rantau pukul 3 dini hari dan langsung bekerja. Kalau di hitung hitung, kita hanya sekitar 16 - 17 jam di rumah. Sekarang kamu sudah paham kenapa kamu dinamai si kuat?

waktu usiamu 5 bulan di perutku, lagi lagi kita harus kehilangan. Ibuku akhirnya menyerah kepada penyakit yang sudah beliau lawan sekitar 6 bulan yang lalu. Ibuku, yang nantinya jadi satu-satunya nenekmu meninggalkan kita. Jadilah nanti waktu kamu lahir kamu tidak punya nenek maupun kakek. Mungkin nanti kamu tak merasakan apa yang teman2mu rasakan. Tapi tak apa nak, nama-nama mereka sudah kami ukir dalam namamu. dalam darahmu, langkahmu, ada mereka yang membersamai. Sekarang kamu sudah paham kenapa kamu dinamai si kuat?

Pun ketika kamu masih di perutku, kita berjuang bersama mengikuti segala kelas dan pelatihan melelahkan saat diklat dasar, melakoni ujian / sidang implementasi latsar. semua kita lakukan bersama. membuat laporan hingga larut, berdua, hanya berdua. Sekarang kamu sudah paham kenapa kamu dinamai si kuat?

- to be continued

Senin, 30 Januari 2023

CPNS an 2018 - Kementerian Agama

well, setelah sekian purnama tidak posting apapun disini. Kali ini gue akan sedikit membagikan cerita yang InshaaAllah mudah mudahan bisa bermanfaat hehe
jujur gue insecure ketika mau menulis ini. karena gw ga ngerasa hebat atau apapun itu bisa lolos tes cpns. semuanya hanya faktor luck bagi gw.
jadi semoga kalian bisa mengambil sisi positif dan membuang hal negatif dari cerita gue ini.

semua bermula waktu muncul desas desus akan dibukanya pendaftaran CPNS angkatan tahun 2018. waktu itu dan sebelum sebelumnya gue sebenernya males dan gak minat sedikitpun ikut rekrutmen jadi abdi negara. Alasan pertama karena gue udah males mikir, dan yang kedua adalah gue males ribet mengingat peserta tesnya bakal ada ber ratus ribu orang. tapi berkat rayuan gombal temen gue akhirnya, gw terpaksa ngikutin tes tes ini.

---- registrasi akun di website BKN

oke, first step adalah pendaftaran online di website BKN. gue have no idea banget untuk bikin akun BKN itu dibutuhin apaan aja. ternyata asal kita punya KTP dan ijazah, kita udah bisa daftar online haha.

kemudian tahap registrasi online ini dibutuhkan juga swafoto dengan memegang kartu identitas dan bukti telah melakukan registrasi online awal. jadi intinya waktu pendaftaran awal ini, baca baik-baik dan ikuti semua perintah yang ada di website.

---- analisis formasi kebutuhan 

second step, gw menyarankan untuk selalu memantau instansi yang kalian incar. mantau apanya nih?
yapp, formasinya. jangan mantau kaka kaka cantik atau ganteng yes wkwkwk

Informasi awal yang harus kalian cari adalah instansi mana saja yang membuka peluang untuk jurusan kalian. FYI, gue jurusan sastra inggris dan waktu itu yang membutuhkan formasi untuk jurusan sastra inggris adalah Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, beberapa PemDa, BNN dan apa lagi gw lupa..

langkah berikutnya adalah memetakan dan menganalisa peluang. Ini penting banget untuk menentukan strategi kalian sebelum apply. Jadi kalian bandingkan jumlah formasi yang dibutuhkan tiap satker. Peluang terbesar tentu saja yang jumlah formasinya banyak. Selain itu, kalian bisa menganalisa berdasarkan lokasi instansi. Menurut teori saya (kalo ga setuju gapapa wkwkwk). Biasanya instansi pusat akan lebih banyak pesaingnya dibanding daerah yang terpencil. 
setelah kalian timbang dan ukur, tentukanlah instansi yang akan kalian apply.
waktu itu gue memilih Kementerian Agama. sebetulnya Kemenag membuka 2 peluang, yakni penempatan di pusat untuk jabatan struktural dan penempatan di Jawa Timur untuk jabatan fungsional guru.

tbh gw lebih prefer jabatan struktural. Karena jurusan gw sastra murni, pengalaman kerja gw jg di kantor, dan gw buta banget akan dunia pendidikan. tapi eh tapiii gw dilema akan lokasi satkernya yang di pusat yakni Jekardah. jauh rumah dong wkwkwk

akhirnya gw memutuskan apply formasi jabatan fungsional guru penempatan Jatim. Jujur, waktu itu gw asal tembak aja wkwk. Karena gapunya bayangan untuk lulus. waktu itu yang ada di benak gw hanyalah mencari pengalaman. disaat temen-temen gw ikut tes cpns berkali-kali, jujur gw penasaran dan pengen tahu. kayak apa sih tes cpns itu. jadi gw bener-bener ga punya pikiran untuk lulus wkwkwkwk.
oiya, waktu itu formasi yang dibutuhkan ada 11 orang untuk guru bahasa inggris. tergolong sedikit dibandingkan formasi guru mata pelajaran lain. 

---- submit pendaftaran & seleksi administrasi

Sebelum submit application di website, siapkan dokumen-dokumen yang diminta dan sebisa mungkin penuhi semua dokumen sesuai dengan persyaratan (ini bisa di check di website BKN). Entah itu hal kecil seperti bentuk file, size file, kejelasan gambar, cara penamaan dokumen dst sebisa mungkin kalian penuhi dan lengkapi sesuai permintaan. 
Gw menyarankan semua soft file dokumen harus kalian siapin dulu sebelum masuk website dan melakukan pendaftaran. untuk tahap seleksi administrasi ini menurut gw yang dibutuhkan adalah ketelitian dan kesabaran. Jadi kalian harus teliti banget memahami persyaratannya. baca semua perintah dan pahami dengan baik. Karena tak jarang yang gugur di tahap awal ini hanya karena kurang teliti dalam memahami persyaratan yang diminta. 
jangan lupa untuk cek satu2 segala informasi yang kalian input di formulir pendaftaran sebelum di submit. jangan sampai salah yaaa...

Setelah apply, jangan lupa untuk selalu memantau akun sosmed BKN dan instansi yang kalian apply. Gak hanya sosmed sih, tp juga website mereka. Kalian harus selalu update informasi sampai dinyatakan lulus. gue menyarankan untuk gabung grup yang ada di telegram atau mungkin kalo zaman sekarang discord ya... pokoknya harus update.

---- Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

jika kalian dinyatakan lolos seleksi administrasi, hal berikutnya yang harus kalian hadapi adalah tes SKD. langkah pertama adalah, cari tahu komponen yang dinilai dalam SKD apa saja termasuk ambang batasnya/skor minimal, jumlah soal, waktu pengerjaan, materi soal, scoring dst. ini harus kalian ketahui dengan detail. karena kebijakan setiap tahun berbeda-beda. 

biasanya komponen soal dalam SKD ada 3 yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), TIU (Tes Intelegensia Umum) dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi). tapi kalau ambang batas skor tiap tahun berbeda-beda. gw sangat menyarankan kalian untuk latihan soal secara kontinyu. setiap hari usahakan untuk selalu latihan mengerjakan soal minimal satu jam. soal-soal latihan cpns bisa kalian dapatkan di toko buku ataupun soft file pdf dari internet. kontiyuitas adalah koentji wwkwkkw. 

waktu itu gw hanya belajar dari salah satu buku kumpulan soal tryout cpns yang gw download gratis di internet. gw belajar sehari 2 kali dalam kurun waktu yang ga lama. gw tiap hari latihan soal waktu jam istirahat kantor yang cuman sejam. plus sepulang ngantor yang paling juga cuman sejam. jangan lupa kalo latihan ngerjakan tryout kalian siap timer/stopwatch yes. kalian ukur waktu dan akurasi jawaban kalian. jadi gw ga beli buku tes cpns yang tebel-tebel dan mahal itu wkwkwk. 

tips dalam mengerjakan test SKD dari gw adalah. Tenang, jangan tergesa-gesa tapi jangan terlalu santai juga, selalu perhatikan timer soal, jawablah semua soal kalau tidak ada pengurangan skor untuk jawaban salah. jangan dibuat beban (harus lulus, pengen banget jadi pns). gausah ekspektasi apa-apa demi kesehatwarasan pikiran dan mental wkwkwk. fokus aja mengerjakan dan memilih jawaban terbaik.

setelah skor kalian muncul di layar komputer, jangan lupa untuk mencatat/mengingat yes 

---- SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)

perlu diketahui bahwa setelah semua peserta mengikuti SKD, akan dilakukan perankingan sesuai dengan formasi yang dilamar. dan yang berhak untuk maju ke tahap berikutnya yakni SKB adalah mereka yang skornya menduduki peringkat tertinggi. Jumlah peringkat tertinggi yang diambil sebanyak 3 x jumlah formasi yang dibutuhkan. (Mungkin beda tahun beda peraturan) 

misalkan untuk formasi yang gw lamar membutuhkan formasi sebanyak 11 orang. Maka ketika perankingan skor SKD akan diambil 33 orang dengan skor SKD tertinggi untuk lanjut ke tahap SKB.

yang diuji dalam SKB berbeda dengan SKD. kalau SKD materinya lebih general, sedangkan SKB fokus pada bidang yang sedang kelen lamar. Karena berdasarkan bidang masing-masing. mekanisme serta materi setiap instansi pasti berbeda. yang bakal gw ceritakan dibawah ini adalah khusus Kementerian Agama dan formasi guru yakss... 

Jadi SKB Kemenag untuk formasi guru pada zaman gw itu ada 3 tahap

1. Paper Based Test

2. Interview

3. Micro teaching

untuk yang paper based. waktu itu materi ujiannya kurang lebih sama seperti materi TIU, cuman medianya udah ga pake komputer lagi, tapi pake kertas dan pensil 2B kek zaman kita ujian sekolah dulu wkwkwk.

tes kedua yakni interview. jadi waktu itu setiap peserta akan dihadapkan pada dua orang penanya/interviewer. Pertanyaannya apa aja? gw ga terlalu inget detail pertanyaannya sih wkwkwk. intinya beberapa pertanyaan berpusat pada moderasi beragama, kerukunan antar suku bangsa dan agama. karena ini Kemenag, so pasti ada pertanyaan seputar keagamaan kaya surah pendek, menulis arab, mengartikan ayat wkwkw. selebihnya pertanyaan seputar pribadi kita, point of view kita tentang isu terkini/ketika menghadapi masalah.

tips dari gw untuk tahap interview adalah, percaya diri. berpenampilan rapi. attitude sopan dan ramah. tidak duduk sebelum dipersilahkan. membawa dokumen pendukung yang bisa menunjukkan prestasi atau kelebihan kalian. jika kalian punya karya tulis atau karya apapun dalam bentuk tulisan, bawalah. dan yang terakhir, jawab setiap pertanyaan dengan tenang dan sebijak mungkin. udah sih itu aja wkwkwk

tes terakhir dan yang paling gw takutin adalah micro teaching T.T

waktu itu yang menjadi penguji gw ada 3 orang yang amat sangat expert di bidangnya. tbh gw dibantai total sama beliau wkwkwk. wajar aja sih. karena gw gatau apapun tentang dunia pendidikan. gw gapunya pengalaman mengajar. gw tahunya alur export yang tentunya ga kepake waktu micro teaching.

dari rumah gw siap dengan lesson plan yang simple banget nget nget. gw juga minim research tentang dunia pendidikan dan kesalahan ini sangat amat fatal, karena gw gabisa jawab banyak pertanyaan dari penguji tentang teori pendidikan. Seperti apa itu metode role playing, apa itu KI, KD, komponen RPP wkwkwk. Dan bener aja, ketika pengumuman SKB keluar, skor gw yang paling rendah adalah di micro teaching

tips dari gw untuk test seleksi bidang adalah kayak judul lagunya Greenday "Know your enemy" ngoahaha. jadi kelen harus bener2 paham medan perang, kalian harus tau seluk beluk formasi yang kalian lamar. Pelajari setiap detail dan banyak research. Itu aja sih

Oiya, untuk tahap akhir pengumuman nantinya skor akan terintegrasi. Jadi skor kelen saat SKD dan SKB akan digabungin jadi 1 kemudian di rank tuh. Tentunya yang rank tertinggi yang bakal lolos. Seinget gw (kalo gw salah tegor ya wkwk) di zaman gw integrasi skor SKD itu 40% dan SKB 60%. Ini juga nih yang penting untuk diperhatikan. Kelen harus maksimal di semua tes, paling engga ada satu test yang kalian bagus banget biar bisa "nolong" nilai test kalian yang jelek.

Gw tadi udah bilang kalo di micro teaching skor gw jelek banget kan, untungnya ini ketolong sama skor SKD gw yang lumayan waktu itu. Jadi skor gw masih lumayan cukup untuk masuk ranking lulus. 

Untuk penutup dari gw, orang yang mengandalkan keberuntungan. sebelum lu berangkat test selalu minta doa dari siapapun itu, terutama ortu. dan jangan lupa sarapan! karena kita gabisa mengalahkan musuh dengan perut kelaparan.

semoga tulisan ini bisa memberikan kalian gambaran ttg test cpns (gw nulis ini sejak 2019 baru selesai dan publish 2023.. ngoaahahah ancur tenan).


Jumat, 23 April 2021

Telik paling pelik

Kau membungkamku dengan sajak-sajak busukmu

Membatasi jejakku dengan runcingnya bambu dibalik beludru

Butuhkah pengakuan dariku? 

Kau memang telik paling pelik

Injakan kakimu di tengkukku melumpuhkan seluruh sistem tubuhku

Aku buta aksara, buta bahasa, mati rasa, lumpuh tak berdaya

Telik paling pelik

Sukma tertatih terjaga merapal doa

Jerat-jeratmu kan membunuhmu jua

Kamis, 18 April 2019

marriage -


Here we go, another blank pages.

Sejujurnya sudah setahun mungkin lebih saya tidak bisa menulis dengan baik, atau mungkin selama eksistensi hidup saya, saya hanya berpura pura dan meyakinkan diri saya bahwa saya pandai menulis padahal tidak. Sudahlah, saya tidak mau memusingkan apakah saya bisa menulis atau tidak.

Pagi ini saya hanya ingin sendiri, saya hanya ingin mengumpulkan sisa sisa kewarasan saya. Mungkin saya sedang tidak cukup waras? Atau sedang sepenuhnya tidak waras?. Begitu banyak pertanyaan yang berbutar putar dalam kepala saya. Banyak sekali potongan adegan adegan, baik yang secara fisik memang terjadi maupun hanya rekaan saya. Saya cukup pintar membuat rekaan adegan berdasarkan fragmen fragmen kecil yang mungkin tak sengaja saya temukan. Mungkin bapak saya dulu seharusnya menyekolahkan saya di dunia peran, saya mungkin akan menjadi sutradara brengsek yang dibenci banyak aktor dan kru film. Sudahlah, saya potong saja perkataan saya yang ini.

Fokus saya sedikit ambyar, beberapa bulan yang lalu saya disibukkan dengan yang namanya pernikahan. Sumpah itu salah satu hal paling ribet yang pernah terjadi dalam hidup saya. Begitu banyak hal yang terjadi sampai saya sedikit bingung untuk mengurai dan menceritakan kepada kalian. Tapi yang jelas, jika suatu hari nanti ada teman kalian yang sok bijak mengajak kalian duduk di taman, atau mengajak kalian nongkrong di cafe, atau mengajak kalian pesta piyama dan mengatakan bahwa menikah itu asik, menikah itu indah, menikah itu menyenangkan. Saya minta tolong segera tampar teman kalian itu, karena nyatanya nikah itu gak se-fairy-tale yang mereka bacotkan.

Mungkin sudah banyak tulisan membahas topik ini, baik dari segi ekonomi, sosial, psikologi, politik dan berbagai macam lainnya. Tapi kali ini saya coba membeberkan dari segi yang paling kekanak kanakan, segi yang paling kecil, segi yang paling remeh, segi yang paling gak penting. Lantas ngapain saya capek capek membeberkan hal yang gak penting? Ya karena saya mumpuninya cuman untuk bahas hal hal yang kecil. Sisi yang ingin saya bahas adalah tentang cinta.

Nikah itu gak melulu tentang cinta. Kata mereka yang sudah dewasa sih gitu, katanya nikah itu gak cukup modal cinta, palingan nanti setahun atau dua tahun sudah luntur cintanya, katanya sih gitu. Dan saya sadar saya belum cukup dewasa untuk berani mengakui bahwa salah satu dari sekian banyak landasan saya memilih mau untuk dinikahi suami saya sekarang bukanlah cinta. Yakalik saya gak munafik munafik banget kalo saya ingin dinikahi laki laki yang saya cinta dan mencintai saya. Tapi masalahnya saya gak punya cukup superpower atau kacamata khusus yang bisa menembus isi hati sesorang.

Mungkin yang road to menikah akan sampai pada sebuah titik dimana muncul benih benih keraguan. Muncul banyak fragmen pertanyaan. Benarkah dia yang terbaik? Benarkah dia yang ditakdirkan untuk saya? Apakah hanya saya yang dicintainya? Apakah keputusan ini benar?. Jujur saya dulu tiga kali sholat istikhoro untuk memantapkan hati. Honestly meskipun hasil sholat menunjukkan hal yang positif,saya tidak bisa menyangkal bahwa masih timbul sedikit keraguan dari dalam diri saya. Ketika suami saya menanyakan apa yang saya ragukan? Apa yang membuat saya bimbang? Jawaban yang saya berikan pada dia adalah “saya ragu pada diri saya sendiri” dan saat itu saya sedang berbohong, saya benar benar pengecut yang sedang berbohong. Saya tidak cukup berani untuk mengakui bahwa saya ragu terhadapnya juga.

Sejujurnya saya tidak tahu apakah kebanyakan perempuan punya sudut pandang yang sama dengan saya atau tidak. Intinya begini, saya tidak mau sepenuhnya mencintai seseorang jika dia tidak sepenuhnya mencintai saya. Mungkin keraguan saya muncul karena cinta yang saya punya begitu besar untuk dia, dan saya tidak mau mempertaruhkan itu semua jika saya tidak mendapatkan hal yang sepadan. Yang pada kemudian hari, pandangan saya perlahan tergeser. Saya terlalu realistis, saya terlalu perhitungan dan jika kalian menikah, hitung hitungan hanya akan menimbulkan masalah. Jika ada hitung hitungan namanya bukan cinta.

Dear ladies, ketika kalian sudah memutuskan untuk menikah, kalian pun harus siap memutuskan hubungan dengan keegiosan kalian. Pastikan kalian sudah tidak sakit hati saat tiba tiba menemukan surat cinta yang mungkin masih disimpan suami kalian. Mungkin disitu terdapat banyak sekali kata kata bak pujangga yang diucapkan oleh laki laki kalian pada perempuan perempuan mereka yang tidak pernah diucapkan pada kalian, istrinya. Pastikan kalian tidak menangis di pojokan saat mengetahui fakta bahwa mungkin suami kalian masih susah melupakan kenangan kenangan dengan perempuan perempuan sebelum kalian. Namanya juga kenangan ladies, tentu suatu hari nanti akan diputar secara random entah saat hujan turun, saat melewati resto, bioskop atau tempat tempat kencannya dia dulu. Juga pastikan hati kalian benar benar kuat untuk menerima kenyataan bahwa kalian bukan yang pertama. Karena ada beberapa perempuan yang kurang bisa menerima bahwa dia bukanlah yang pertama, bukanlah satu satunya. Mungkin perempuan perempuan itu parno akan pasangannya yang mungkin tidak bisa move on.

Menikah memang ga-se-fairy-tale yang dibacotkan. Jika kalian tidak bisa mengendalikan perasaan kalian sendiri, mungkin menikah adalah mimpi buruk, benar benar mimpi buruk yang gak bisa kalian hindari. Dalam bebrapa kasus kalian harus pintar pintar menyembuyikan affection kalian yang begitu besarnya itu. Kalian harus menyembuyikan affection kalian yang berpotensi memicu pertengkaran. Affection berlebih yang menuju ke arah jealousy, negative thinking dan hal kurang baik lainnya. Jika affection berlebihan itu muncul, kendalikan dengan baik.

Ladies, kalian tidak bisa memaksa laki laki untuk merasakan, melakukan, menunjukkan hal hal yang sama dengan kalian. Laki dan perempuan itu berbeda soal cinta. Tidak tidak, maksud saya setiap orang memiliki cara yang unik ketika berhadapan dengan cinta. Pun pasangan kalian dan kalian tidak harus sama. Jika kalian ingin memiliki cara yang sama, bicarakan dengan pasangan. Buang keegoisan kalian ladies. Laki laki tidak se-dukun itu.

Jadi intinya gini, ini saya juga berbicara untuk diri saya sendiri. Saya tidak peduli, entah laki laki saya masih menyimpan rapih semua kisah cintanya dia atau tidak, entah dia masih menyimpan serpihan bukti kebersamaan dia dengan sang mantan yang bisa sewaktu waktu dia ratapi atau tidak, entah perasaannya pada saya tidak melebihi perempuan perempuan sebelum saya atau tidak, entah dia mencintai saya atau tidak. Saya benar benar tidak peduli, persetan dengan itu semua. Yang jelas apapun itu, saya mencintai dia sebagai imam saya, saya mencintai dia karena dia jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, saya mencintai dia karena anak anak saya nanti.

Pun kalian harus persetan dengan semua bedebah pengganggu jiwa dan mental kalian. Kalian harus taklukkan mereka semua. Kalian harus percaya bahwa laki laki kalian tidak akan melakukan hal hal yang melukai kalian. Laki laki tidak akan melukai perempuannya baik fisik maupun mental. Salah satu elemen menikah yaitu percaya. Dan saya percaya pada dia. J

Kamis, 28 Juni 2018

-untitled-

Saya merasa sudah melewatkan banyak waktu tanpa menulis.
Selain karena saya merasa tidak mumpuni, ada beberapa hal yang banyak menguras energi saya akhir akhir ini. Saya terlalu tenggelam dalam banyak keinginan tak jelas juntrungnya. Saya terjebak dalam emosi, imajinasi, dunia saya sendiri. Saya egois tak tahu diri. Kerap membandingkan diri dengan orang lain. Padahal seharusnya saya tahu bahwa saya tidak punya apa apa untuk dibandingkan, saya tidak punya apa apa disini. Seperti kata para sufi, "kita semua hanya pengunjung disini" tak membawa bekal apapun, tak (tapi berhasrat) mengambil apapun. Pengunjung, yang sebenarnya tak ingat kapan menandatangani kontrak untuk berperan sebagai pengunjung. Pengunjung yang berlomba lomba untuk mendapatkan label "baik" dan segera lupa, tujuan utama bukan menjadi baik. Baik bukan tujuan, baik hanya serangkaian proses. Begitupun buruk yang sering dicaci, dituding, dihujat, dia pun hanya proses.

Lalu apakah tujuan utamanya? Saya pun belum mafhum dengan pasti, karena cermin diri saya masih lusuh berdebu, saya pun masih berproses untuk menjadi tahu diri, sadar diri bahwa saya bukan apa apa. Saya bukan siapa siapa. Saya tak berhak atas apapun.
Raga yang saya gunakan pun sejatinya pinjaman. Tuhan amat begitu baik meminjamkan hidung ini untuk bernafas dan mencium harum masakan ibu, tangan untuk belajar merajut dan membalik halaman buku, jantung yang terus berdetak bahkan dia bisa berdebar ketika saya merasakan euforia kisah cinta atau karena ada bahaya, mata yang bisa menangisi kebodohan dan ketidaktahuan diri. dan begitu banyak pinjaman pinjaman yang lainnya

budaya saya pun mengajarkan bahwa manusia di dunia ini "mung mampir ngombe" atau hanya mampir untuk minum. Jadi, butuh waktu berapa lama untuk minum? mungkin hanya beberapa menit. Intinya kita hidup hanya sementara, sekelebatan mata.
dengan waktu yang amat terbatas untuk minum, kitapun dihadapkan dengan banyak pilihan mau meminum jenis minuman apa. dan minuman yang kita pilih pun nantinya pasti akan mempengaruhi aspek hidup kita baik hidup kita yang sekarang, maupun kehidupan berikutnya. jadi, dengan keterbatasan waktu yang sudah diberikan, beruntunglah mereka yang memilih sesuatu dengan tepat.
tapi sebenarnya pilihan pilihan tepat yang diambil oleh manusia bukanlah murni pilihan manusia itu sendiri, ada campur tangan Tuhan di setiap pilihan manusia, hanya manusia terlalu congkak dan serakah mengakui bahwa dirinya lah yang melakukan perbuatan baik (saya termasuk manusia itu). ketika kalian memilih untuk berbuat baik dan berderma, Tuhanlah yang menggerakkan hati kalian untuk berbuat baik. jika Tuhan tidak menggerakkan hati kalian mungkin perbuatan baik itu tak kan pernah ada.

kembali lagi saya ingin berbagi sedikit tentang keahlian saya menjadi bodoh dalam membandingkan diri sendiri dengan orang lain. sebenarnya keahlian membandingkan diri sendiri ini tidak mengarah kepada iri, dengki atau apapun. saya lebih banyak menyalahkan diri sendiri akan semua kebodohan yang saya perbuat. saya lebih banyak menyiksa diri saya dengan terus menerus bertanya tanya kenapa saya tidak sebaik si A, kenapa rasanya semua yang saya lakukan, semua yang ada di kepala saya selalu salah? kenapa parameter benar-salah, baik-buruk orang lain dengan saya jauh berbeda?. apalagi ketika mengetahui apa yang saya anggap baik ternyata buruk menurut orang lain, atau saya merasa merugikan orang lain. ketika saya ada dalam fase seperti itu, saya hanya ingin benar benar sendiri, menjauh dari mereka yang saya rugikan. saya malu pada mereka dan malu pada diri saya sendiri. saya menyebut fase ini fase drowning
mungkin terdengar sangat berlebihan, tapi saya yakin pasti ada orang yang memiliki pemikiran seperti saya. atau bahkan mungkin ada yang berfikir lebih rumit? sayapun tidak tahu.

terkadang saya mencari pembenaran pembenaran atas keputusan saya untuk ber-mourning ria, tenggelam dalam dunia saya dan menjauh dari banyak orang. pembenaran yang saya cari biasanya seputar karakter yang berhubungan dengan hari, tanggal, tahun lahir, letak tahi lalat, zodiak atau apapun lainnya. sering juga saya mengerjakan serangkaian tes konyol untuk mengetahui karakter saya.
mungkin terdengar konyol, saya seakan akan tidak mengenali dan mempercayai diri saya sendiri sehingga mencari pembenaran pembenaran absurd akan teori dan pemikiran saya sendiri
jujur, sebenarnya saya tidak mempercayai hal hal yang berhubungan dengan zodiak, ramalan tahi lalat atau sejenisnya. tapi entah kenapa hal tersebut tetap masuk to-do-list saya ketika saya sedang dalam fase drowning

saya jadi ingat waktu saya kecil. ketika saya tahu saya melakukan kesalahan, saya akan mengurung diri saya. bukan hanya mengurung diri di kamar. tapi saya akan masuk ke dalam lemari pakaian ibu saya. lemari gantungan itu tidak begitu luas, tapi masih bisa menampung tubuh kecil dan kurus saya. saya masih bisa mengingat dengan jelas betapa gelapnya disana, saya pun masih mengingat bau lemari dan baju ibu saya. disanalah saya, duduk menangis menyalahkan diri sendiri. kenapa saya melakukan kesalahan seperti itu? apa yang nanti saya lakukan agar tidak mengecewakan mereka yang saya sayangi? dan banyak sekali pertanyaan pertanyaan lainnya (tergantung kasus) yang saya ajukan kepada diri saya sendiri.
bisa dibilang lemari ibu saya sangat membantu saya dalam masa itu. karena saya membiarkan saya berdialog dengan diri saya sendiri. hasilnya? saya memarahi diri saya sendiri dan kembali rewind ke kesalahan yang tadi saya lakukan. kemudian (lagi) saya mengatakan "seharusnya kamu tadi..." kepada diri saya sendiri. dan sesi mengurung diri di lemari akan berakhir dengan serangkaian nasehat dari saya untuk diri saya sendiri.
saya masih ingat doa yang sering saya ucapkan sebelum saya keluar lemari "Tuhan tolong butakan mata saya, bisukan mulut saya, tulikan telinga saya dari apapun yang mendatangkan dosa"
kebiasaan ini berakhir pada saat saya menginjak pertengahan masa SMP. karena lemari ibu saya sudah tidak mampu memuat tubuh saya yang mulai membengkak.

beranjak dewasa, kebiasaan masa kecil saya tetap terbawa kemana mana. bedanya saat beranjak dewasa, saya mengenal apa yang mereka sebut dunia. saya bertemu dengan banyak orang dengan banyak karakter. bagai sisi mata uang, bertemu banyak orang tak selalu menyenangkan. terkadang itu membuat rasa bersalah saya semakin menjadi jadi. kenapa bisa begitu?
kenal banyak orang akan lebih memperluas parameter saya tentang bentuk dan definisi kata sempurna (bagi kebanyakan orang) memperluas pula parameter saya tentang baik dan buruk. saya semakin membuka mata saya, betapa banyak sekali kekurangan dalam diri saya, banyak yang perlu dikoreksi, dievaluasi, diperbaiki. membandingkan diri lagi? bodohnya saya disini.
lalu kemana saya harus berlari?

untuk kalian yang punya pemikiran yang sama dengan saya, mungkin tulisan saya dibawah ini bisa sedikit membantu kalian (walaupun saya tidak begitu yakin)
kadang ketika saya duduk di loteng jemuran rumah, Tuhan sedikit menggerakkan hati saya untuk lebih legowo menerima setiap bentuk dan aspek yang melekat secara materiil dan un-materiil. Tuhan menggariskan, melukiskan, mewarnai saya seperti ini pasti mempunyai arti, maksud, dan tujuan.
tidak ada satupun ciptaan-Nya yang diciptakan tanpa tujuan.

Kamis, 21 Juni 2018

Kamarku

Kamarku tak senyaman dahulu
Bau baunya mulai memudar meninggalkan aku dengan kenangan masa kecilku
Bantalnya tak seempuk waktu terakhir kali aku merebahkan kepalaku, mengadu, mengaduh
Jarik tipis tak mampu lagi menghalau dinginmu
Gulingnya pun sudah tak mau kupeluk, padahal rindu ini sudah terpupuk
Lemari tua tempatku menangis, berkeluh kesah sudah lapuk dimakan usia
Tembokmu bukan main dinginnya. Aku beku, kamu membatu
Aku kehilangan hangatmu, aku kehilangan kamarku, aku kehilangan rumahku.
Aku kehilangan kamu
Lantas aku berfikir
Jika sudah dewasa apa aku tak diperkenankan lagi memejamkan mata disini?
Lantas kemana rindu rindu ini akan kupulangkan?
Dimana kisah kisah ini akan kuceritakan?
Kepada siapa keluhku kuadukan?
Rindu aku pada Bapak dan segenap nasihat bijak
Kangen aku pada ibu dengan segenap doa yang menenangkanku
Kangen aku pada abang
Aku hanya ingin pulang